Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Singapura. Jokowi dijadwalkan menemui Warga Indonesia yang tinggal di Singapura pada Rabu malam.
Jokowi bersama Iriana Jokowi tiba di Bandara Changi Singapura pukul 16.52 waktu setempat.
Setibanya di Bandara, Jokowi dan Ibu Iriana disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gusti Ngurah Swajaya, Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung, dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar.
Baca Juga
Setelah melewati jajar kehormatan, Jokowi naik kendaraan untuk melanjutkan perjalanan ke hotel tempat menginap selama berada di Singapura.
Advertisement
Agenda pertama Presiden malam nanti adalah bertemu masyarakat Indonesia yang berada di Singapura. Pertemuan ini dilakukan di KBRI Singapura. Selain itu, Jokowi dijadwalkan menghadiri acara peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.Â
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan Jakarta-Singapura, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berada di Singapura.
Temui PM Singapura
Dalam kunjungan di Singapura, Jokowi akan bertemu empat mata dengan Perdana Menteri Lee Hseien Loong. Kegiatan ini akan istimewa karena dilakukan dengan konsep outdoor.
"Seperti saat Presiden bertemu dengan Prime Minister Australia Turnbull," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung Selasa, 5 September 2017.
Pembicaraan tentang peningkatan kerja sama kedua negara pun akan jadi agenda pertemuan. Kedua negara kini tengah menjajaki kerja sama ekonomi digital. Tak hanya itu, gejolak di Semenanjung Korea juga menjadi perhatian kedua pemimpin negara.
"Trust antara Indonesia dan Singapura dari waktu ke waktu semakin alami peningkatan dan perbaikan. Jadi trusted ini diperlukan juga tetangga terdekat," ucap Pramono.
Peningkatan investasi juga masuk agenda pembahasan. Terlebih, Singapura merupakan investor nomor satu di Indonesia. Karena itu, Indonesia akan memberi ruang yang cukup baik untuk bisa meneruskan tren positif investasi.
"Kita juga harus memberikan ruang yang lebih baik untuk iklim investasi kita, bukan hanya kepada Singapura tapi juga kepada siapa pun. Karena Indonesia juga memang memerlukan foreign direct investment yang cukup besar untuk bangunannya ada, supaya ekonomi kita tumbuh lebih berkualitas lebih baik dari waktu ke waktu," tutur Politikus PDI Perjuangan itu.