Sukses

Lautan Manusia Bak Pelangi Hiasi Masjidil Haram Usai Puncak Haji

Warna-warni seperti pelangi ini berasal dari payung jemaah haji yang melaksanakan tawaf

Liputan6.com, Mekah - Puncak haji sudah usai. Hari ini, Rabu (6/9/2017), jemaah Indonesia secara bertahap mulai diberangkatkan pulang ke Tanah Air, termasuk beberapa jemaah haji dari negara lain.

Namun, ada pemandangan menarik usai puncak haji. Di Masjidil Haram, Mekah Almukarromah tepatnya di sekitar Baitullah Kabah, mendadak menjadi lautan warna seperti pelangi mengitari kiblat umat Islam tersebut.

Lautan jemaah haji dari seluruh dunia tersebut melaksanakan tawaf ifadah, tawaf usai melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau Armina. Ada juga jemaah yang melaksanakan tawaf wada, tawaf perpisahan karena akan kembali ke negaranya masing-masing.

Warna-warni seperti pelangi ini berasal dari payung jemaah haji yang melaksanakan tawaf. Mereka ada yang membawa payung berwarna merah, kuning, hijau, ungu dan lainnya. Suasana itu bak pelangi yang sedap dipandang mata.

Payung menjadi salah satu pilihan utama jemaah haji untuk mengurangi cuaca panas dari teriknya mata hari di waktu siang. Cuaca di Mekah, Arab Saudi saat siang hari bisa mencapai 52 derajat.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Jemaah Indonesia Pulang

Puncak ibadah haji sudah usai. Jemaah Indonesia secara bertahap mulai diberangkatkan pulang ke Tanah Air. Ada lima kloter perdana yang terbang hari ini dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, yaitu kloter satu Embarkasi Medan (MES 01), Jakarta-Pondok Gede (JKG 01), Solo (SOC 01), Padang (PDG 01), dan Makassar (UPG 01).

Dubes RI untuk Saudi Arabia Agus Maftuh Abegebriel melepas keberangkatan 360 jemaah SOC 01. Seremonial pelepasan digelar di Plaza Bandara Jeddah.

"Sebagai Dubes sekaligus pelayan warga Indonesia di Saudi, saya mengucapkan selamat atas lancarnya proses haji, mulai dari awal sampai akhir, khususnya di Armina. Alhamdulillah lancar, meski ada protes soal toilet di Mina," kata Agus Maftuh di Jeddah, Rabu (6/9/2017).

"Mewakili seluruh petugas, mohon maaf atas semua kekurangan. Insya Allah tahun depan kita perbaiki," sambung dia.

Menurut Agus Maftuh, haji tahun ini terbesar dalam sejarah haji Indonesia, yaitu dengan kuota mencapai 221 ribu. "Tahun depan akan kita usahakan penambahan kuota agar antrean di Indonesia tidak terlalu panjang," janjinya.