Liputan6.com, Jakarta - Penanganan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dengan air keras telah berjalan hampir lima bulan. Namun polisi belum juga menemukan titik terang siapa pelaku kejahatan tersebut.Â
"Sekarang belum ada (bukti baru), kita masih berjalan ya. Tetap ada evaluasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Baca Juga
Argo menuturkan, bukti-bukti yang dikantongi penyidik masih belum bisa menunjukkan titik terang pelaku penyerangan Novel Baswedan. Termasuk, sketsa wajah terduga para pelaku.Â
Advertisement
"Sketsa ini kita kroscek lagi ke saksi," ucap mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu.
Penyidik kepolisian terus mengupdate sketsa-sketsa wajah terduga pelaku dengan keterangan sejumlah saksi kunci. Namun saat ini, penyidik tengah terkendala keterangan terbaru saksi.
"Saksinya belum bisa ditemui," ucap Argo.
Â
Diserang Usai dari Masjid
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 usai salat subuh di Masjid Al Ihsan dekat rumahnya.
Mata Novel mengalami kerusakan parah sehingga harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017. Usai operasi, dokter akan menutup mata Novel selama sekitar dua bulan untuk selanjutnya menjalani operasi lanjutan. Setelah itu, masih butuh sekitar tiga minggu lagi untuk masa pemulihan.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan e-KTP (KTP elektronik).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement