Liputan6.com, Jakarta - Memiliki impian saat masih anak-anak merupakan suatu hal yang lumrah, seperti halnya anak kelas 3 Sekolah Dasar (SD) asal Banyuwangi Mohammad Abdullah Daud Abigiel yang mengidolakan sosok Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Dia menyatakan, mengetahui sosok Kapolri Tito dari membaca surat kabar dengan berbagai peristiwa yang sudah dicapainya. Kepintaran akan sosok Tito menjadi salah satu faktornya, sehingga ketika terdapat kesempatan untuk dipertemukan, Abigiel mengaku senang.
"(Tahu) dari baca koran, waktu masalahnya Ahok (Mantan Gubernur DKI Jakarta) waktu itu," ucap Abigiel di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2017).
Advertisement
Dia juga menceritakan saat pertemuannya dengan sosok idolanya itu sempat ditanyakan tentang profilnya hingga cita-citanya. Dengan muka sumringah Abigiel mengatakan ingin menjadi Kapolri.
"Ditanya (kalau) udah gede mau jadi apa? Kapolri," ujar dia.
Ibu kandung Abigiel, Rahayu Agustina menjelaskan awal mula anaknya dapat mengidolakan sosok Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dia mengatakan anaknya sudah sejak lahir menderita autoimun yang menyebabkan kekebalan tubuhnya menurun.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Â
Â
Sakit Bawa Nama Polisi
Akibatnya, anaknya mudah terjangkit penyakit dan mengharuskan melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Saat itu, Abigiel menolak untuk dilakukan pemeriksaan darah, Rahayu menakutinya dengan membawa nama polisi yang berjaga di lokasi yang sama agar sang anak menuruti kemauannya.
Tetapi tak disangka, polisi yang disebut tersenyum kepada anaknya dan mendoakan agar cepat sembuh.
"Terus dia bilang, ibu kalau polisinya itu jahat, marah, adik dibawa, tapi kenapa malah senyum sama aku. Disitulah dia mulai (mengagumi)," kata Rahayu menirukan kata-kata Abigiel waktu itu.
Lanjut dia, saat perjalanan ke rumah Abigiel terus menanyakan akan polisi yang dijumpainya. Hingga akhirnya, Abigiel menanyakan siapa dan dimana lokasi petinggi Kapolri.
Karena lokasi Banyuwangi dan Jakarta yang jauh, Rahayu sempat mengatakan hal-hal jelek akan sosok Tito. Hal itu sebagai alasan kepada anaknya agar tidak berantusias untuk bertemu.
"Tapi dia bilang apa, Ibu pernah ketemu Pak Tito? Enggak, kenapa ibu jelekkan Pak Tito. Ibu aja enggak pernah dijelek-jelekkan Pak Tito, makanya jangan jelekin orang yang belumm pernah ketemu," jelas Rahayu.
Dia mengaku gembira adanya sosok Tito Karnavian sebagai penyemangat anaknya untuk melawan sakit yang dideritanya. Kata dia, untuk penyakit autoimun sudah menyerang anaknya sejak setahun yang lalu.
"Autoimun diketahui itu setahun lalu. Tapi kalau sakitnya dari umur nol," kata dia.
Untuk perawatannya, kata Rahayu anaknya sering dirujuk ke rumah sakit besar di Surabaya.
"(Awalnya) di Banyuwangi, sering dirujuk ke Dokter Sutomo di Surabaya," jelas Rahayu.
Advertisement