Sukses

Doa dari Cikeas untuk Jokowi

Sebuah perayaan yang sederhana, tapi sarat makna. Paling tidak, sepanjang acara itu, SBY dua kali mengucapkan nama Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Suasana Sabtu pagi di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, tampak meriah. Sejumlah tamu undangan yang datang kompak mengenakan pakaian serba biru yang menjadi ciri khas partai pimpinan SBY. Mereka duduk dan bercengkrama di depan rumah menunggu keluarnya SBY dari dalam rumah.

Ya, Sabtu 9 September 2017, Partai Demokrat memang merayakan HUT ke-16 partai berlambang Mercy itu. Uniknya lagi, perayaan itu bertepatan dengan HUT ke-68 sang pendiri Demokrat, SBY. Di tempat ini pula 16 tahun lalu Partai Demokrat dideklarasikan. Maka, lengkaplah sudah kegembiraan dalam perayaan itu.

Tepat pukul 07.00 WIB, rangkaian acara pun dimulai. Para petinggi dan keluarga SBY duduk di barisan paling depan dan diikuti oleh beberapa kader dan simpatisan lainnya. Mereka semuanya berkumpul di halaman dan pendopo rumah SBY.

Terlihat hadir Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Ani Yudhoyono, mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto, mantan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan, mantan Menpora Roy Suryo serta Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

Acara diawali dengan sambutan SBY yang menyebutkan rumah Cikeas menjadi saksi sejarah perjalanan Partai Demokrat hingga saat ini. Kata dia, hal itu dimulai dari penggagasan dan perkenalan diri kepada masyarakat.

"Dalam perjalanan sejarah partai, tempat ini dijadikan basis perjuangan untuk mencapai cita-cita kita semua lebih baik," kata SBY.

"Di tempat ini pula tahun 2014 dengan lapang dada menerima kekalahan (capres Partai Demokrat), dengan tulus saya langsung mengucapkan selamat pada pemenang Presiden Jokowi dan Wapres JK," imbuhnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memotong tumpeng dalam perayaan HUT Partai Demokrat ke-16 di Cikeas, Jawa Barat, Sabtu (9/9). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

SBY menegaskan hal itu menggambarkan bahwa politik di Partai Demokrat tidaklah sepi. Untuk kemenangan ataupun kekalahan, kata dia merupakan suatu hal yang lumrah.

"Ada kalanya kita kalah dan memetik hikmah, sometimes we win, sometimes we learn," kata SBY.

Usai memberi sambutan, SBY langsung memotong tumpeng yang sudah disiapkan. Potongan pertama diberikan kepada Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

"Partai Demokrat berjuang untuk rakyat dan membantu negara, pemerintah, dan agar Pak Jokowi sukses menjalankan pemerintahannya," ucap SBY saat menyerahkan potongan tumpeng.

Pemotongan kedua, kata dia, dipersembahkan untuk keluarga yang diwakili oleh istrinya, Ani Yudhoyono. SBY mengatakan, istrinya telah setia menemaninya hingga saat ini.

"Potongan ini saya persembahkan untuk pendamping setia saya," jelas SBY.

Tak hanya itu, SBY juga mendapatkan kejutan kue ulang tahun berlambangkan angka 16 dengan warna biru dan putih mendominasi. Kue yang berukuran 50x50 sentimeter itu juga berhiaskan boneka mirip SBY dan istrinya Ani Yudhoyono dengan mengenakan pakaian biru khas Partai Demokrat.

Usai pemotongan tumpeng, dilanjutkan pemotongan kue oleh SBY yang didampingi kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas beserta istri dan anaknya. SBY kemudian ditemani Ibu Ani dan Hinca Panjaitan bernyanyi bersama para tamu undangan.

Sebuah perayaan yang sederhana, tapi sarat makna. Paling tidak, sepanjang acara pagi itu, SBY sedikitnya dua kali mengucapkan nama Presiden Jokowi. Apakah ini pertanda hubungan keduanya mulai cair? Sejumlah peristiwa belakangan memang menguatkan dugaan itu.

2 dari 3 halaman

Serba Spesial di Hari Merdeka

Upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada Kamis, 17 Agustus 2017 sungguh istimewa. Belum pernah terjadi ketika para tamu dan undangan yang datang mengenakan pakaian tradisional daerah di Indonesia. Tak terkecuali dengan Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian tradisional dari Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Namun, yang tak kalah istimewa dan mencuri perhatian adalah kehadiran Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Datang bersama Ani Yudhoyono, keduanya mengenakan pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan.

"Ya Beliau (SBY) datang. Itu kemudian yang membuat berbeda," kata Mensesneg Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2017.

Selain itu, untuk pertama kalinya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan SBY bertemu di Istana Merdeka saat peringatan Hari Kemerdekaan RI. Bagi SBY, ini merupakan kali pertama menghadiri HUT RI di Istana setelah tak lagi menjabat sebagai kepala negara.

Bertemu di Istana, SBY dengan Megawati yang didampingi putrinya Menko PMK Puan Maharani bersalaman dan terlihat akrab. Senyum mengembang menghiasi wajah para mantan Presiden Indonesia itu setelah lama tidak saling bertemu dalam acara kenegaraan.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir dalam acara itu mengungkapkan suasana pertemuan kedua tokoh tersebut. "Pertemuannya bagus, bersahabat, cair suasananya," kata Luhut.

Partai Demokrat pun menyambut baik pertemuan SBY dengan sejumlah tokoh dan Presiden Jokowi di Istana.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, SBY sudah dua kali absen upacara peringatan HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, sehingga ada kerinduan akan kehadiran SBY telah. Oleh karena itu, SBY memutuskan sudah saatnya untuk ikut upacara di Istana.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghampiri dan menyapa Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri upacara kemerdekaan di Istana di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8). SBY mengenakan pakaian adat Palembang. (Liputan6.com/Pool)

"Sesudah dua kali (absen) sejak dia tidak menjabat Presiden, saya kira ini kerinduan kita semua dan kita berharap ini akan membuat kemerdekaan menjadi sempurna," kata Hinca.

Dia berharap, kedatangan SBY dapat menyejukkan perpolitikan di Indonesia. "Ada kabar gembira dari para pemimpin di Istana, kami harap itu bisa menyejukkan suasana," ujar Hinca.

Namun, di balik semuanya, sinyal yang ditangkap publik adalah mulai dekatnya hubungan antara SBY dan Jokowi. Bagaimana Jokowi memperlihatkan diri sebagai tuan rumah yang baik serta SBY yang dengan kebesaran jiwa bersedia memenuhi undangan untuk hadir di Istana, dianggap sebagai akan dimulainya era baru di antara presiden dan mantan presiden ini.

Tidak sampai sebulan setelah peringatan HUT RI di Istana, Jokowi dan SBY kembali dipertemukan. Peristiwa itu terjadi ketika Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Oedang (OSO) menikahkan putrinya di Jalan Karang Asem, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 8 September 2017.

Pada momen itu, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla didapuk menjadi saksi pernikahan antara Putri Selaras Satpa dengan Danindro Arionindito itu.

Namun, yang menjadi perhatian lagi-lagi karena SBY juga menjadi undangan yang turut hadir pada hari itu. Foto saat Jokowi bersalaman dengan SBY yang ditampilkan banyak media massa kemudian ramai jadi pembicaraan.

Tak hanya momen pertemuan Jokowi dan SBY yang mencuri perhatian. Sebelum pertemuan Jokowi dan SBY saat HUT RI, putra sulung keduanya ternyata juga menjalin komunikasi yang santun saat bertemu. Gibran Rakabuming Raka dan Agus Harimurti Yudhoyono juga tak sungkan melemparkan pujian di antara mereka.

3 dari 3 halaman

Salam Komando Gibran-Agus

Awalnya Presiden Jokowi menerima putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY, di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan pada Kamis, 10 Agustus itu berkaitan dengan rencana peresmian The Yudhoyono Institute yang akan dilaksanakan pada Kamis malam harinya. Kedatangan Agus tak lain untuk mengantarkan undangan.

Setelah bertemu berdua, Jokowi lantas mengajak Agus santap siang bersama di Presidential Lounge. Dalam momen ini, Jokowi mengikutsertakan putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.

Makan siang ini terasa spesial karena kudapan yang disajikan dimasak langsung oleh Gibran. Gibran memang meminta izin kepada Jokowi untuk memasak dan bergabung makan bersama dengan AHY.

Selepas makan siang, Jokowi mengizinkan awak media untuk masuk ke Presidential Lounge. Saat itu, Agus dan Gibran sudah duduk di sofa. Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang malah berdiri dan meninggalkan ruangan.

"Saya tidak ikut. Biar Mas Agus leluasa," kata Jokowi.

Agus dan Gibran yang duduk berdua di sofa kemudian meladeni pertanyaan wartawan seputar pertemuan tersebut. Keduanya terlihat akrab.

"Saya memohon doa restu kepada Bapak Presiden dan mendapatkan wejangan nasihat dan juga hal-hal lain yang perlu saya jadikan pedoman dalam rangka kesuksesan institut," kata Agus.

Gibran tampak mendengarkan dengan baik penjelasan Agus soal hasil pertemuan dengan Jokowi terkait peresmian The Yudhoyono Institute itu. Gibran terlihat hanya mengangguk-angguk setiap kali Agus menyebutkan nama dirinya.

Pemilik Chilli Pari Catering itu kemudian gantian menjelaskan kehadirannya pada pertemuan itu. Dia mengaku sengaja meminta izin kepada Jokowi untuk ikut dalam pertemuan sekaligus membuat masakan untuk jamuan makan siang dengan Agus.

Gibran menyiapkan bubur lemu dengan gudeg. Masakan ini spesial dibuatnya untuk menjamu Agus Yudhoyono.

"Saya juga izin ke Bapak. 'Pak boleh, ini kan yang datang Mas Agus boleh saya masakin sesuatu enggak? Saya masakin bubur lemu makannya pakai gudeg. Suka enggak, Mas?" tanya Gibran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), salam komando di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2017). (Liputan6.com/Pool)

Gibran tidak sungkan mengungkapkan kekagumannya pada Agus. Dia mengaku sudah lama ingin bertemu dengan putra sulung SBY itu. Karena itu, dia meminta izin secara langsung pada Jokowi untuk ikut bergabung dalam pertemuan itu.

Agus pun menanggapi masakan yang dibuat khusus oleh Gibran. Agus memuji masakan sambil menepuk pundak Gibran beberapa kali. Melihat reaksi Agus, Gibran tersenyum.

Agus yang semula tampak kaku langsung turut tersenyum. Agus juga menyampaikan akan mengajak serta teman-temannya untuk mencoba bubur gudeg itu.

"Saya juga baru pertama kali makan, tapi rasanya enak sekali. Semoga sukses. Nanti saya ajak teman-teman," tutur Agus Yudhoyono.

Mendengar nada promosi itu, Gibran langsung tertawa. Gibran menilai, kehadiran tokoh muda seperti Agus memang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini.

"Intinya tokoh-tokoh muda seperti Mas Agus ini harus tampil. Indonesia harus diisi oleh tokoh-tokoh muda," Gibran menandaskan.

Usai memberikan pernyataan, keduanya berfoto bersama. Pose salam komando dipilih keduanya dalam sesi foto saat itu. Kepalan tangan keduanya bersatu. Dari belakang, awak media usil menyebut foto ini sebagai persiapan untuk pencapresan 2024. Keduanya hanya tertawa.

"Untuk 2024 ya, Mas," celetuk awak media.

Setelah ini, apalagi kejutan yang akan diperlihatkan trah Jokowi dan SBY untuk publik?

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

Â