Sukses

Mahasiswi PU Kenalkan Pariwisata Indonesia hingga ke Bangkok

Angeline kenalkan pariwisata Indonesia hingga ke Bangkok

Liputan6.com, Jakarta Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya dan alam yang sangat besar, sehingga sangat potensial untuk pengembangan bidang pariwisata. Upaya yang terus digalakkan pemerintah dan pihak terkait adalah melakukan promosi ke negara lain.

Salah satu sosok yang terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam memperkenalkan pariwisata Indonesia adalah Angeline Tjhin. Mahasiswa President University Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2015 ini terpilih mengikuti ASEAN Youth Cultural Exposure 2017.

Event yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 19 Agustus 2017 di Bangkok, Thailand tersebut merupakan program pertukaran budaya yang diselenggarakan oleh Youth Center to Act for Nation (YOUCAN), yaitu organisasi pemuda yang berdiri di Yogyakarta berfokus pada perkembangan generasi muda dan mengarahkan mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan budaya di negara-negara ASEAN.

Ada sebanyak 68 mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia dan beberapa mahasiswa di ASEAN yang mengikuti kegiatan pertukaran kebudayaan dan ajang promosi pariwisata tersebut. Angeline berhasil lolos seleksi yang begitu ketat. Pemuda-pemudi yang terpilih adalah mereka yang memiliki bakat serta kemauan untuk memajukan kebudayaan dan pariwisata daerah masing-masing.

“Di sana kami belajar banyak hal, seperti melakukan Amazing Race, yaitu mengunjungi beberapa tempat dengan misi yang harus diselesaikan. Kami belajar memahami tempat-tempat umum, kebudayaan, dan sosial yang ada di Bangkok, juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sana. Saya benar-benar kagum dengan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh mereka,” ujar Angeline, yang merupakan alumni SMA Santo Yakobus Jakarta.

Dara kelahiran Jakarta, 19 November 1997 tersebut mendapat kesempatan untuk mempresentasikan paper bersama timnya.

Paper berisi tentang potensi pariwisata di Indonesia dan pertunjukkan seni khas Indonesia. Tetapi kami diarahkan untuk memilih salah satu, dan saya memilih presentasi paper tentang Labuan Bajo. Saya mempresentasikan itu di United Nations Convention Center, Bangkok, bersama dengan teman satu kelompok saya,” ucap Angeline.

Pemilihan Labuan Bajo didasarkan pada hasil penelitian anak bungsu dan dua bersaudara tersebut. Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan banyak pulau dan kebudayaannya.

“Tetapi ketika ditanyakan kepada orang-orang, yang mereka tahu hanya Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. Ini sangat disayangkan, maka saya dan kelompok saya mencari satu daerah yang memang belum banyak diketahui akan potensinya. Dan dipilihlah Labuan Bajo yang memiliki banyak potensi, dan daerahnyajuga sangat indah. Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan Labuan Bajo sebagai 10 daerah utama yang pariwisatanya akan dikembangkan,” kata Angeline, yang menyebut ini menjadi pengalaman pertama kalinya pergi ke Thailand, tanpa orangtua atau teman yang dikenalnya.

Tertarik pada bidang pertahanan

Tidak seperti kebanyakan gadis lain, Angeline memiliki ketertarikan pada bidang pertahanan. Bahkan, ketika lulus nanti ia ingin bekerja di Kementerian Pertahanan.

“Untuk itulah saya memilih Jurusan Hubungan Internasional untuk mendalami politik tentang pertahanan. Karena Indonesia adalah negara yang sangat luas, banyak potensi, serta kekayaan alam yang beraneka ragam. Banyak negara yang ingin memiliki apa saja yang dimiliki Indonesia, bahkan secara ilegal. Apabila bukan kita sendiri yang berinisiatif untuk melindungi negara kita, lalu siapa lagi,” ujarnya.

Sementara itu, alasannya memilih President University karena Jurusan Hubungan Internasional di kampus ini sudah dikenal sangat baik dalam melatih kemampuan mahasiswanya dalam analisis, didukung dengan Bahasa Inggris yang menjadi bahasa sehari-hari dalam kegiatan kuliah. Ini sangat membantunya untuk menghadapi globalisasi yang terjadi sekarang ini.

Angeline menilai kekuatan pertahanan Indonesia sekarang ini masih kurang. Masih banyak hal yang perlu diperbaharui, seperti pangkalan militer untuk di beberapa titik penting wilayah terluar Indonesia. Itu merupakan masalah yang sedang diusahakan pemerintah sekarang.

Angeline merasa bukan suatu hal yang mustahil Indonesia akan menjadi poros maritim dunia dengan kekuatan pertahanan RI yang jauh lebih baik ke depannya.

Meski anak bungsu, Angeline ingin hidup mandiri dengan indekos di Cikarang.

“Setiap akhir pekan baru saya pulang ke Jakarta. Untuk keluar dari zona nyaman saya juga aktif di berbagai event. Di sini saya belajar mengatur waktu dengan baik, antara mengurus event dengan kuliah. Melatih saya juga agar bisa menjadi lebih sabar untuk bekerja dengan lebih dari 30 orang dalam satu event. Melatih kemampuan saya untuk menyelesaikan masalah yang ada, baik yang sudah terduga atau yang mendadak terjadi. Saya juga menemukan teman-teman baru yang luar biasa dan secara tidak langsung memperluas koneksi saya,” ucap mahasiswi yang pernah aktif di kegiatan Rumah Belajar, Grant of Hopes, President University Idol, Trip for Kids, Student Orientation, PresMUN dan IR Farewell ini.


(*)