Sukses

Setnov Masuk RS Sebelum Pemeriksaan, KPK Ingin Minta Pendapat IDI

Setya Novanto mangkir dari pemeriksaan KPK karena dirawat di rumah sakit sehari jelang pemeriksaan.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginginkan adanya pandangan lain dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengecek kondisi kesehatan tersangka kasus proyek e-KTP Setya Novanto. Hal itu diperlukan agar tidak terjadi benturan pendapat. 

Ketua KPK Agus Rahardjo menilai, hasil pemeriksaan IDI dinilai dapat lebih netral untuk mengetahui penyakit Novanto yang membuatnya tidak menghadiri pemeriksaan.

"Karena nanti berbenturan kalau dokter KPK bilang begini, dokter DPR bilang begini gimana. Cari yang netral, jadi cari dari IDI," ucap Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa 12 September 2017.

Ketua DPR Setya Novanto yang juga merupakan tersangka kasus proyek e-KTP dirawat di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Semanggi, Jakarta.

Dia sakit tepat sebelum jadwal pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus e-KTP.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Dugaan Vertigo

Dokter DPR Heri Suseno mengatakan, timnya belum bisa memastikan sakit yang diderita Setya Novanto. Kendati, dokter menduga Ketua Partai Golkar itu mengalami gejala vertigo.

"Kondisi terakhir masih dalam pendalaman. Kita waktu itu kan ngirim karena beliau lagi main ping pong jatuh. Jadi, ada indikasi itu vertigo," ujar Heri usai menjenguk Setnov di RS MRCCC Siloam, Jakarta, Selasa 12 September 2017.

Heri enggan berspekulasi terlalu jauh mengenai penyakit yang diderita Setya Novanto. Sebab, penjelasan mengenai kondisi kesehatan Setnov merupakan wewenang dokter dari RS MRCC Siloam.