Sukses

Bakamla Bantu Pencarian Korban Tabrakan Kapal di Selat Singapura

Saat ini kapal Bakamla KN Belut Laut tengah dalam perjalanan mencapai titik pencarian

2 dari 2 halaman

5 ABK hilang

Liputan6.com, Jakarta - Badan Keamanan Laut menggelar operasi penyelamatan dan pencarian korban tabrakan kapal di Selat Singapura. Insiden tabrakan melibatkan kapal tanker berbedera Indonesia dan  kapal keruk berbedera Dominika, Rabu (13/9/2017) dini hari.

Bakamla mengirim Kapal Nasional Belut Laut 4806. Direktur Operasional Badan Keamanan Laut, Laksamana Rahmat Eko Raharjo mengatakan kapal berangkat dari Pangkalan Barelang, Batam.

Saat ini KN Belut Laut tengah dalam perjalanan mencapai titik pencarian. Menurut dia, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Batam juga ikut dalam rombongan tim pencarian.

"Di samping bantuan SAR, juga medeteksi kemungkinan oil spill (atau tumpahan minyak) di perairan tersebut," katanya dalam pesan pendek kepada Liputan6.com, Rabu (13/9/2017).

Otoritas Pelabuhan Maritim Singapura menyebut kapal keruk terbalik dan sebagian terendam akibat tabrakan. Sementara kapal tanker rusak di satu sisi.

Sejauh ini pihak berwenang sudah melakukan operasi penyelamatan dan telah mengerahkan kapal pencari dan helikopter.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

Pihak pelabuhan di Singapura mengatakan 5 pelaut hilang dalam insiden tersebut. Seperti diberitakan BBC, Rabu (11/9/2017), tabrakan tersebut terjadi antara kapal tanker yang terdaftar di Indonesia dan kapal keruk yang terdaftar di Dominika.

Sebanyak 12 awak -- 11 di antaranya warga China dan 1 orang Malaysia -- berada di kapal keruk. 7 warga Tiongkok telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, 26 awak kapal asal Indonesia yang berada di kapal tanker tersebut dilaporkan tak terluka.

Otoritas pelabuhan setempat mengatakan pengiriman di Selat Singapura yang sibuk tidak terganggu akibat insiden tabrakan kapal tersebut.