Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritisi survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Survei tersebut menyatakan tingkat kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden Jokowi meningkat.
Menurut Fadli, kesimpulan survei tidak sesuai dengan fakta. Ia melihat kenyataan di lapangan justru bertolak belakang.
Baca Juga
"Kalau yang saya temukan di lapangan sih tidak seperti itu ya, masyarakat menyampaikan kehidupan ekonomi sulit, terutama dianggap harga-harga semakin naik," jelas Fadli di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Advertisement
Wakil Ketua DPR RI itu menilai di era Presiden Jokowi, banyak penurunan di sektor ekonomi, mulai dari sektor properti hingga ke retail. Temuan-temuan itu yang justru ia lihat di masyarakat.
"Ini yang saya rasakan dan juga saya menyerap aspirasinya di beberapa daerah, ketika keliling daerah," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
Peningkatan Kepuasan
Berdasarkan hasil survei CSIS, tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Jokowi tahun 2015 sebesar 50,6 persen. Kemudian, pada 2016 naik menjadi 66,5 persen, dan pada 2017 naik menjadi 68,3 persen.
"Kepuasan publik meningkat terhadap tiga bidang utama, yakni bidang hukum, ekonomi, dan maritim,"Â ujar Peneliti Politik dan Hubungan Internasional CSIS Arya Fernandes di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Selasa 12 September 2017.
Arya menjelaskan, berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Jokowi tahun 2015 sebesar 50,6 persen. Kemudian, pada 2016 naik menjadi 66,5 persen, dan pada 2017 naik menjadi 68,3 persen.
Pada bidang hukum, kepuasan publik atas kinerja pemerintah di 2017 ini 64,0 persen. Sedangkan pada 2016 sebanyak 62,1 persen dan pada 2015 tercatat 51,1 persen.
"Di bidang ekonomi pada 2017 sebanyak 56,9 persen publik merasa puas. Pada 2016 tercatat 46,8 persen, dan di 2015 kepuasan publik 30,0 persen," kata dia.
Lalu di bidang maritim, pada 2017 sebanyak 75,5 persen publik merasa puas. Sedangkan pada 2016 tingkat kepuasan publik tercatat 63,3 persen dan pada 2015 kepuasan publik masih berada pada angka 59,4 persen.
Advertisement