Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan gedung baru Perpustakaan Nasional RI. Gedung tersebut menjadi gedung perpustakaan tertinggi di dunia.
Gedung ini dibangun di atas lahan gedung Perpustakaan Nasional yang lama yang sebelumnya hanya tiga lantai. Setelah dua tahun lebih pembangunan, gedung perpustakaan baru kini setinggi 27 lantai.
"Jadi enggak kaget kalau Gedung Perpustakaan Nasional ini tertinggi di dunia untuk gedung perpustakaan," kata Jokowi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Advertisement
Jokowi bercerita, dirinya mendapat laporan gedung baru Perpustakaan Nasional RI ini akan diresmikan. Mendengar kabar itu, langsung menyatakan hadir dalam peresmian itu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, kehadiran gedung baru Perpustakaan Nasional RI ini merupakan persiapan menyambut masa depan. Mengingat perubahan zaman, khususnya pola membaca, sangat berbeda.
"Karena sudah digagas Presiden Soekarno 65 tahun yang lalu, baru kita kerjakan pada saat ini. Ini dikerjakan dua tahun enam bulan dan selesai dengan kondisi yang sangat baik, alhamdulillah. Meskipun saya belum masuk, saya lihat luarnya saja saya berani komentar sangat baik," ujar Kepala Negara.
Jokowi kemudian memandatangani prasati peresmian gedung baru Perpustakaan Nasional RI. Presiden didampingi Seskab Pramono Anung, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristekdikti M Nasir, berkeliling melihat bagian dalam perpustakaan.
"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, saya resmikan gedung layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang baru," ucap Jokowi.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Undang Pustakawan ke Istana
Presiden Jokowi mengundang 37 pustakawan dari berbagai daerah dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei lalu.
Undangan ini merupakan wujud penghargaan atas pengorbanan serta pengabdian para pustakawan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada kesempatan ini, Jokowi menyebutkan akan memberikan bantuan 10 ribu buku kepada pustakawan di berbagai pelosok negeri tiap tahun.
Untuk mengatasi keluhan para donatur buku mengenai mahalnya ongkos kirim, Presiden juga menjanjikan jasa pengiriman gratis.
"Perhatian pemerintah yang begitu besar kepada kami selaku pegiat literasi menjadi penyemangat, untuk terus mengembangkan perpustakaan sebagai jendelanya dunia," kata Ridwan Sururi, pegiat literasi "Kuda Pustaka" asal Purbalingga, Jawa Tengah, usai pertemuan di Istana, Rabu, 3 Mei 2017.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk mengirimkan buku kepada para pegiat.
"Saya perintah di setiap titik-titik itu dikirim paling tidak minimal 10 ribu buku. Karena ada yang hanya punya 100 tapi ada juga yang 7 ribu. Ada yang punya 200 tapi ada juga yang sudah ada sekian ribu," kata Jokowi, Selasa, 2 Mei 2017.
Â
Advertisement