Liputan6.com, Jakarta - Bantuan dari Indonesia untuk pengungsi Rohingya telah tiba di Bangladesh. Bantuan akan didistribusikan ke pengungsi Rohingya di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
Berdasarkan rilis dari Biro Pers Istana Kepresidenan, bantuan diterbangkan dengan empat pesawat Hercules TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma pada Rabu, 13 September 2017. Pesawat sempat transit di Aceh dan bermalam di sana.
Baca Juga
Perjalanan dilanjutkan keesokan harinya. Setelah menempuh penerbangan 4 jam 30 menit, pesawat pertama tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh.
Advertisement
Hercules C-130 dengan nomor bodi A 1316 ini mendarat pada Kamis, 14 September 2017 sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Pesawat ini membawa bantuan berupa tenda dan selimut.
Kedatangan bantuan itu disambut langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh, Rina Soemarno, serta perwakilan dari pemerintah Bangladesh.
Bantuan langsung diserahkan Direktur Tanggap Bencana BNPB Junjungan Tambunan kepada Rina Soemarno.
Selanjutnya, Rina Soemarno menyerahkan bantuan itu kepada pemerintah Bangladesh yang diwakili Distric Commissioner Chittagong, Md Zillur Rahman Chowdhury.
Masalah di Pengungsian
Usai penyerahan, Rina Soemarno mengapresiasi bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pemerintah Indonesia untuk Bangladesh. Menurut dia, masih banyaknya masalah di lapangan yang membutuhkan bantuan dunia internasional.
"Senang sekali menerima pesawat pertama kiriman bantuan kemanusiaan untuk Bangladesh dari Indonesia. Sudah ditunggu-tunggu baik oleh pemerintah Bangladesh karena ada beberapa kendala keterbatasan di lapangan," ujar Duta Besar RI untuk Bangladesh itu melalui siaran pers, Jumat (15/9/2017).
Setelah ini, Rina bersama otoritas Bangladesh akan membantu mendistribusikan bantuan menuju lokasi pengungsian di Coxs Bazar.
"Dari sini kita akan membantu membawa ke Kota Coxs Bazar, kota terdekat dengan daerah pengungsi sekitar 170 km dari kota ini. Kita akan bantu sampai di sana," imbuh dia.
Â
Kondisi Pengungsi Rohingya
Menurut Rina, kondisi camp pengungsian di Coxs Bazar sangat memprihatinkan. Camp sudah melebihi kapasitas. Belum lagi, kondisi tenda yang seadanya.
"Tendanya hanya didukung oleh tenda bambu yang kalau kena angin atau hujan angin akan terbang," tutur Rina.
Dua jam berselang, pesawat kedua juga mendarat di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh. Hercules A 1319 ini membawa bantuan berupa 10 ton beras.
Dansatgas Civic Mission TNI AU Marsma TNI Nanang Santoso mengatakan, dua pesawat lainnya masih berada di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh. Keberangkatan kedua pesawat bantaun ini masih menunggu izin dari otoritas Bangladesh.
"Secepatnya kita sesuaikan dengan flight clearance yang diberikan. Menurut info Ibu Dubes, rencananya Jumat dengan waktu yang sama. Kita akan laksanakan ini sampai tuntas sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia," kata Nanang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement