Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turut menghadiri aksi bela etnis Rohingya 169. Dalam orasinya, Prabowo menyatakan bentuk solidaritasnya kepada etnis Rohingya di Myanmar yang telah mengalami penindasan.
Menurut dia, untuk membantu etnis Rohingya, bangsa Indonesia harus diperkuat sehingga disegani oleh bangsa lain.
Baca Juga
"Saya imbau juga, kita harus disegani. Bangsa Indonesia harus disegani, kalau tidak disegani yaitu banyak kejadian Indonesia, tidak didengar dan tidak diakui. Ini pelajaran bagi kita," ujar Prabowo saat berorasi di Aksi Bela Rohingya 169 di Kawasan Silang Monas Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).
Advertisement
Menurut Prabowo, Indonesia tidak akan bisa membantu etnis Rohingya jika di dalam negeri sendiri tidak beres. "Bagaimana kita didengar oleh bangsa lain," ujar Prabowo.
Prabowo juga meminta agar tokoh-tokoh Islam sama-sama memperkuat bangsa Indonesia, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani oleh negara-negara lain.
"(Kalau Indonesia kuat), tidak usah kita teriak, kita batuk aja orang sama kita segan. Kalau Indonesia lemah, Indonesia tidak dihormati, tidak disegani dan tidak didengar," jelas dia.
Saksikan video di bawah ini:
Â
Ribuan Muslim Ikut Aksi Bela Rohingya
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) lainnya menggelar aksi bela Rohingya 169 di Kawasan Patung Kuda Monas Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017). Ribuan umat muslim dan peserta aksi sudah memadati kawasan tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, aksi tersebut bertujuan untuk mengembalikan kewarganegaraan etnis Rohingya.
"Tujuan dari aksi ini adalah kami ingin berikan tekanan, supaya genosida di Myanmar dihentikan, kembalikan kewarganegaraan etnis Rohingya. Ini sejalan dengan kemerdekaan hak segala bangsa," kata Syakir.
Selain Prabowo, sejumlah tokoh lainnya juga turut menghadiri dan berorasi dalam aksi bela Rohingya 169. Salah satunya adalah Amien Rais, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Advertisement