Sukses

Jokowi: Bhinneka Tunggal Ika Patut Disebarkan di Seluruh Dunia

Semangat Bhinneka Tunggal Ika tidak sebatas perekat keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika juga bisa disebarkan ke negara lain di dunia.

Liputan6.com, Solo - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Silatnas ke-3 Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Stadion Manahan, Solo. Pada kesempatan itu, Jokowi mengajak para santri untuk berdakwah dan menyebarkan semangat persaudaraan.

Jokowi mengatakan, Majelis Tafsir Alquran di seluruh Indonesia wajib menyebarkan semangat persaudaraan, kerukunan, dan menjaga keutuhan NKRI. Lebih dari itu, semangat Bhinneka Tunggal Ika tidak sebatas perekat keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika juga bisa disebarkan ke negara lain di dunia.

"Terbukti patut kita banggakan untuk kita sebarkan ke negara-negara yang lain," kata Jokowi di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/9/2017).

Presiden melanjutkan, Indonesia merupakan negara besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Kelebihan ini sering dilupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

"Ini yang sering kita lupa bahwa negara kita, Indonesia, adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," ujar Jokowi.

Di setiap konferensi internasional dan bertemu dengan kepala negara lain, Jokowi mengaku selalu menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki 17 ribu pulau, 714 suku, 1.100 lebih bahasa daerah, dan 34 provinsi, sehingga tidak ada negara lain sebesar Indonesia.

"Oleh sebab itu, saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya, marilah kita jaga persaudaraan, ukhuwah islamiah, wathaniyah, dan basyariah kita," ucap Jokowi.

Tidak heran bila banyak pemimpin negara-negara yang berpenduduk muslim ingin belajar bagaimana negara sebesar Indonesia dapat merawat kerukunan, mengelola keragaman, menjaga kemajemukan, dan kebinekaan.

Turut hadir mendampingi Presiden, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum MTA Ahmad Sukina.

 

2 dari 2 halaman

Ketegasan soal Rohingya

Terkait nasib warga Rohingya, Jokowi kembali menegaskan sikap Indonesia dan menyerukan agar kekerasan di Negara Bagian Rakhine harus segera dihentikan.

"Sikap kita tegas bahwa kekerasan dan krisis kemanusiaan di Rakhine State harus segera dihentikan," ujar Jokowi.

Presiden mengaku telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu langsung dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, Panglima Angkatan Bersenjata, dan juga sejumlah menteri lainnya.

"Untuk mendesak agar kekerasan yang ada bisa dihentikan," imbuh Jokowi.

Di sisi lain, Indonesia terus mengirimkan bantuan pada warga Rohingya dan pengungsi lain di Negara Bagian Rakhine. Empat pesawat Hercules dioperasikan secara bertahap untuk mengirim bantuan, seperti makanan, obatan-obatan, selimut, dan kebutuhan lainnya ke perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

"Inilah hal-hal yang akan terus kita lakukan (mengirimkan bantuan). Di mana pun di negara mana pun apabila saudara-saudara kita terkena krisis kemanusiaan maupun konflik," tambah Jokowi.

Ia menegaskan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak pernah berdiam diri terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi umat muslim di dunia.

"Karena kita memegang teguh amanah konstitusi bahwa kita wajib ikut serta memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ucap Jokowi.


Saksikan video menarik di bawah ini:

Â