Sukses

Resmikan Gedung Baru, KPw BI Banten Beroperasi Penuh

Mulai beroperasi 2008, kini pada 2017 KPW BI provinsi Banten memiliki gedung baru dan telah beroperasi secara penuh.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) meresmikan gedung Kantor Perwakilan (KPw) BI di Provinsi Banten, pada Jumat (15/9/2017), guna meningkatkan pelayanan kepada stakeholder di provinsi ini. Peresmian Gedung baru KPw Banten dilakukan oleh Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo dengan disaksikan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim dan segenap pimpinan daerah serta pimpinan lembaga keuangan di Banten.

Dalam kata sambutannya, Agus Martowardojo mengatakan, kehadiran KPw BI di Banten merupakan wujud komitmen BI untuk senantiasa mendukung Pemda dalam memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, yang disertai terjaganya inflasi.

"Bank Indonesia juga akanberkontribusi aktif dalam upaya pengembangan UMKM di Provinsi Banten. Kami mencermati besarnya potensi ekonomi masyarakat mulai dari potensi pariwisata, sampai dengan potensi agro industri seperti gula aren yang sudah diekspor ke Australia, Amerika, dan Singapura," tutur Gubernur Bank Indonesia.

Sebenarnya, BI telah hadir di Banten sejak 2008 dengan fungsi yang terbatas, yakni advisory ekonomi dan keuangan dan pengembangan ekonomi daerah. Awalnya, BI berkantor di gedung sewa di jalan Yusuf Martadilaga.Melihat potensi Banten yang cukup besar, BI kemudian membangun gedung baru di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM 7, Palima, Serang. Ground breaking dilakukan pada 15 Januari 2016 dan selesai pada Juni 2017.

Dengan telah beroperasi secara penuh, saat ini KPw BI Provinsi Banten memiliki 9 fungsi, termasuk Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah.Gubernur BI menjelaskan, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kelima di Indonesia, konsumsi rumah tangga merupakan penggerak utama ekonomi Banten, yang disusul kemudian investasi dan ekspor.

Di povinsi ini, sektor industri pengolahan menjadi sektor utama dengan porsi mencapai 30%, diikuti oleh sektor perdagangan.Kedepan, tuturnya, kontribusi industri pengolahan perlu terus ditingkatkan, terutama dengan mengembangkan industri potensial lainnya, seperti agro industri dan tekstil, selain industri kimia dan elektronik yang merupakan sub sektor utama saat ini.

"Selain itu, sektor potensial lainnya, seperti pariwisata juga perlu terus didorong agar dapat memberikan kontribusi yang besar dan berkelanjutan," ujar Agus Martowardojo.

Hingga saat ini, kegiatan ekonomi di Banten berkontribusi sekitar 7% terhadap ekonomi jawa dan sekitar 4% untuk ekonomi nasional. Perekonomian Banten pada 2016 tumbuh 5,26%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh pun tumbuh lebih tinggi yang berada pada kisaran 5,02%. Sementara tingkat inflasi terus membaik dengan posisi 10,2% pada 2014 turun menjadi 2,94% pada 2016.Sejalan dengan pernyataan Gubernur BI, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan provinsi yang dipimpinnya memiliki banyak potensi, seperti 509 kilometer garis pantai yang kaya akan potensi kelautan dan pariwisata, sejuta hektar lahan yang belum digarap, hingga potensi jalur transportasi.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur BI karena peresmian gedung baru KPw BI di Banten membuktikan komitmen BI dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi di Banten yang cukup potensial serta menjaga inflasi," ujarnya.

Kepala KPw BI Banten Budiharto Setyawan mengatakan, Banten masih menjadi tujuan kegiatan perekonomian, yang terbukti dengan peringkat investasi keempat di nasional. Berbagai perusahaan strategis baik domestik maupun internasional memiliki kantor dan memusatkan proses produksinya di Banten, dengan total lebih dari 1.600 perusahaan.

"Kami berharap grand launching ini dapat menjadi tonggak sejarah bagi peranan BI di Provinsi Banten untuk memberikan kontribusi yang lebih baik dalam rangka mewujudkan Provinsi Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera, dan berakhlakulkarimah," ungkap Budiharto.

 

(Adv)