Liputan6.com, Bogor - Ratusan orang masih menggelar aksi demo di sekitar Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Ratusan orang bertahan di lokasi meski pemerintah daerah telah mengeluarkan keputusan menutup ponpes itu.
Mereka akan membubarkan diri jika pesantren tersebut sudah disegel pemerintah daerah.
Baca Juga
"Kami akan bertahan sampai pesantren disegel," kata orator yang akrab disapa Ustad Mercon, Senin (18/9/2017).
Advertisement
Ponpes Ibnu Mas'ud menjadi kontroversi belakangan ini. Peristiwa bermulai dari insiden pembakaran bendera merah-putih oleh seorang oknum guru di sana.
Sementara situasi di lokasi terpantau kondusif. Sebelumnya, aksi demo sempat diwarnai kericuhan.
Ratusan orang yang mengepung pesantren berupaya merangsek barikade polisi bersenjata lengkap. Polisi masih terlihat berjaga-jaga di sekitar Pesantren Ibnu Mas'ud.
Beberapa kendaraan taktis, seperti barakuda, disiagakan untuk mengantisipasi kekerasan yang mungkin muncul.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
600 Personel
"Ada sekitar 600 personel gabungan yang mengamankan aksi demo," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky ditemui di lokasi demo.
Ia memastikan sudah tidak ada aktivitas lagi di pesantren. Hanya pengurus pesantren yang kini masuh berada di lingkungan ponpes.
"Insya Allah, siang ini pihak muspida mengundang pengurus pesantren di Kantor Kecamatan Tamansari untuk membahas soal ini," kata dia.
Namun dirinya belum bisa berkomentar terkait keputusan yang sudah diambil oleh pemerintah daerah.
"Nanti saja. Tugas kami hanya mengamankan saja. Apapun keputusannya harus dihormati," ujar Dicky.
Advertisement