Liputan6.com, Bandung - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menilai, medium tank hasil pengembangan bersama PT Pindad dan FNSS Turki sesuai dengan kebutuhan daerah operasi Indonesia.
Menhan menuturkan, medium tank memiliki spesifikasi berat hingga 37 ton. Tank kelas menengah ini lebih ringan dibanding tank Leporad yang beratnya bisa mencapai 60 ton.
"Medium tank paling tepat di Indonesia. Dengan keadaan medan seperti di Sumatera dan Jawa jembatannya tidak bisa dilalui lebih dari 40 ton," kata Ryamizard usai sarasehan industri pertahanan di Pindad, Senin (18/9/2017).
Advertisement
Dia optimistis produksi medium tank selanjutnya akan sepenuhnya dilakukan di Indonesia. Menhan berharap tank yang akan diproduksi itu dapat mengganti tank lama milik TNI.
"Kita memerlukan di atas 500 unit," kata Ryamizard.
Selain tank, Menhan mengaku saat ini tengah memprioritaskan pembuatan roket dan radar. "Untuk roket kita sudah uji coba terus," ujar Ryamizard.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Sebatas Prototipe
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan, kerja sama dengan FNSS sebatas kontrak pembuatan prorotipe. Masing-masing satu dibuat di PT Pindad dan satu di Turki.
"Satu sudah selesai waktu kunjungan Pak Presiden, saya juga ikut hadir. Prototipe pertama itu akan tampil di parade HUT TNI 5 Oktober nanti," jelas Abraham.
Sedangkan prototipe kedua akan dibuat di Pindad. Namun, kata Abraham, pelaksanaan prototipe itu masih menunggu blasting test yang akan dilakukan di Indonesia.
Abraham menuturkan, nilai kontrak kerja sama ini mencapai Rp 300 miliar.
Advertisement