Liputan6.com, Jakarta - Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zein membantah tudingan dirinya sebagai dalang di balik penyerbuan massa ke Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Senin dinihari.
"Ketawa lagi saya. Ada buktinya nggak saya yang mendalangin? Ada ucapan saya nggak mendalangi itu? Ada nggak kehadiran saya di tempat itu? Ya toh?," tutur Kivlan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin. (18/9/2017).
Menurut Kivlan, tudingan bahwa dirinya merupakan aktor dibalik aksi demonstrasi di Gedung YLBHI tidaklah berdasar. Terlebih, pihak penyelenggara acara sendiri lah yang menyebarkan agenda dan topik pembahasan seminar tersebut di sosial media.
Advertisement
"Jadi terus kemudian saya tidak merancang untuk demo. Saya diundang oleh koordinator demo minta pendapat bagaimana ini. Saya datanglah undangan untuk rapat koordinasi minta pendapat," jelas dia.
Menurut Kivlan, dirinya memang tidak melarang massa aksi untuk melanjutkan niatan demonstrasi menggeruduk YLBHI. Sebab, dari agenda acara dan topik yang akan dibahas itu memang tersimpulkan bahwa seminar tersebut bertujuan menghidupkan kembali PKI.
"Jadi LBH salah tuding menuduh saya sebagai aktor, sebagai dalang. Kalau itu kan berarti saya yang berperan. Tapi saya kan tidak hadir di tempat itu. Kalau memang saya dalang ya saya mimpin dong demonya," Kivlan Zein menandaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Usut Penyebar Hoax
Polisi tengah mengusut penyebar hoax soal PKI yang menyebabkan massa menyerbu Gedung YLBHI, Jakarta Pusat. Penyebaran isu bohong itu menggunakan jaringan internet dan media sosial yang bisa dilacak.
"Kita akan cari karena jejak digital enggak akan hilang ya," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/9/2017).
Menurut dia, alasan massa yang datang ke Gedung YLBHI masih didalami penyidik. Polisi tidak menutup kemungkinan massa terprovokasi isu hoax.
"Nanti kita teliti. Hoax itu banyak sekali di dunia maya," jelas dia.
Dia mengatakan polisi sudah berusaha menghindari hal yang tidak diinginkan di hari kejadian penyerangan. Setelah massa mulai menggelar aksi, pihak kepolisian segera masuk ke Gedung YLBHI.
Advertisement