Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kondisi sebagian besar masyarakat Indonesia yang dalam keadaan sulit. Mereka banyak yang tidak mendapatkan hak-hak hidupnya.
"Di Jakarta saja banyak yang tidak punya air minum. Sepertiga anak di Jakarta kurang gizi, dua pertiga anak NTT juga. Sel otak mereka tidak berkembang, diperkirakan sulit lulus SD, fisik kurang kuat, otot dan tulang tidak sempurna. Menjadi kuli saja tidak bisa, kalah sama Vietnam, Thailand," sesal Prabowo kala berbicara di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Senin 18 September 2017.
Baca Juga
Prabowo bercerita satu waktu rekan pengusaha asal Thailand ingin menjalin kerja sama bidang perikanan dengan Indonesia. Namun ia meminta awak kapal harus didominasi kuli Indonesia. Mendengar hal itu, pengusaha itu menolak dan menyebut kuli Indonesia lemah ketimbang negara ASEAN lainnya.
Advertisement
"Excellency, I'm sorry. We tried but the Indonesia crew is weak," kaget Prabowo.
Prabowo melanjutkan, kalau ada 30 awak kapal dengan 20 orangnya berasal dari Indonesia, pengusaha tersebut mengklaim produktivitas tangkapan ikannya menurun, ketimbang mempekerjakan awak kapal dari Myanmar atau Vietnam.
"Saya tersentak, thats all they said," tutup Prabowo.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Pentingkan Rakyat
Prabowo berharap, ke depan sikap Indonesia bisa lebih mementingkan rakyatnya terlebih dulu dan jangan takut dibilang tidak peduli dengan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di dunia.
"Jadi, mau bantu Rohingya mbok bantu rakyat Indonesia dulu. Bukan kita tidak dianggap solider, kita solider, mengutuk ya mengutuk tapi juga kita koreksi diri kita," jelas dia.
Prabowo bersama tokoh nasional lain seperti Ketua Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Wakil Sekjen PKS Mardani Ali Sera menggalang solidaritas guna mengentaskan kejahatan kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.
Advertisement