Sukses

DPRD Bekasi Minta Sampah DKI Dibuang ke Monas, Begini Alasannya

Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata melakukan sidak alias inspeksi mendadak ke TPST Bantar Gebang.

Liputan6.com, Bekasi - Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata melakukan sidak alias inspeksi mendadak ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Ariyanto menuding, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak becus mengelola sampah di tempat tersebut. Sebab, sejak Pemprov DKI mengambil alih 11 Juli lalu, pengolahan sampah di TPST Bantar Gebang tak kunjung memperhatikan dampak lingkungan.

"Kita ke sini karena masyarakat sekitar mengeluh adanya bau busuk. Bau ini, bahkan sudah melebar hingga ke seluruh Kota Bekasi," kata Ariyanto di lokasi, Rabu (20/9/2017).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menganggap, pengolahan sampah di TPST Bantar Gebang belum terbenahi dengan baik. Masih banyak sampah terdampar dan tidak pada titik pembuangannya.

Bahkan, kata Ariyanto, berdasarkan pantauannya, TPST Bantar Gebang sama sekali tidak berkonsep ramah lingkungan. Sebab, banyak sampah menggenang di sepanjang jalan dan got TPST Bantar Gebang.

Kondisi tersebut, menurut Ariyanto, berdampak pada berkembangnya koloni lalat dan bau busuk yang menyengat. Sehingga rentan dengan penularan penyakit.

"Kalau soal tidak adanya anggaran, itu soal klasik. Rp 72 triliun anggaran DKI. Tapi bukan soal anggaran, ini niatnya tidak ada," kata dia.

Oleh karena itu, Ariyanto menilai, Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta belum siap mengelola sendiri TPST Bantar Gebang. Teknologi ramah lingkungan yang digembar-gemborkan DKI, belum terwujud di lapangan.

Ariyanto pun mengusulkan, Pemprov DKI Jakarta harus segera melakukan perubahan-perubahan dalam mengelola TPST Bantar Gebang. Jika tidak, sampah DKI seluas 108 hektare sebaiknya dipindahkan ke Monas.

"Kalau memang DKI tidak mau mengurus Bantar Gebang, silakan pindah. Ke Bogor kek, ke Monas kek, ke mana kek. Lahan ini nanti kita beli, tanahnya buat warga Bekasi," tandas Ariyanto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kendala Lelang

Sementara, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim mengakui masih terdapat kelemahan pengelolaan sampah di Bantar Gebang. Namun, sejumlah pembenahan terus diupayakan.

Seperti melakukan perapihan gunung sampah dengan membuat bentuk seperti tangga dan semakin kecil pada bagian atasnya. Bahkan, kata dia, Pemprov DKI jauh hari sudah merencanakan pengelolaan sampah menggunakan teknologi.

"Keluhan-keluhan masyarakat, betul apa yang disampaikan masyarakat. Kita masih terus berupaya menekan timbulnya sampah melalui pemberdayaan sampah. Hanya saja, masih ada sedikit permasalahan dalam lelang di pihak ketiga," Ali menandaskan.