Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebutkan terduga teroris IM yang mengincar Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbaiat ke salah satu kelompok ISIS. IM yang ditangkap di Cirebon, Jawa Barat, itu juga masuk jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
"Dari hasil pemeriksaan, dia berada dalam JAD, berbaiat pada ISIS pimpinan Al Baghdadi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Saat ini, Polri mendalami sejumlah pihak yang pernah menemui terduga teroris IM dalam setahun terakhir. Termasuk kemungkinan dia bertemu dengan tokoh JAD.
Advertisement
"Kami sedang telusuri dia pernah ketemu tokoh-tokoh JAD siapa saja. Infonya, dia setahun terakhir ini berubah," ujar Rikwanto.
Menurut dia, motif IM merencanakan serangan teror diperkirakan hanya untuk menunjukkan eksistensi. Terlebih, ada Presiden Jokowi di tempat dia akan berbuat teror.
"Dia memang sengaja membuat gaduh dalam rangka eksistensinya. Kalau ada polisi yang lengah, dia serang, kemudian dia mau ambil senjatanya. Memang ada kaitannya juga karena Presiden hadir di situ dalam Festival Keraton," ungkap Rikwanto.
Pada penangkapan terduga teroris IM, polisi turut mengamankan senjata dan buku-buku berisi ajaran radikal.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Kerap Pengajian Tertutup
Menurut keterangan masyarakat sekitar, IM kerap mengikuti pengajian dengan kelompoknya secara tertutup. Namun, Polri belum mengetahui pihak yang menanamkan pemahaman radikal kepada IM.
Sebelumnya, IM ditangkap di dekat Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Senin, 18 September 2017.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, IM diketahui lahir di Majalengka, 22 Januari 1986. Dia merupakan warga Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka.
Penangkapan terhadap IM merupakan upaya penyelidikan yang dilakukan Densus 88 dalam rangka mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Cirebon. Selanjutnya, petugas mencurigai pergerakan IM yang membawa tas di kawasan bandara.
Advertisement