Sukses

Menteri Susi yang Mencuri Perhatian Saat Kirab Malam 1 Sura

Susi Pudjiastuti tampak cantik mengenakan kebaya warna hitam. Kebaya hitam memang menjadi 'seragam' wajib bagi peserta kirab perempuan.

Liputan6.com, Solo - Pura Mangkunegaran menggelar kirab malam 1 Sura pada Rabu malam, 20 September 2017. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat ikut dalam kirab pusaka mengelilingi tembok bangunan Istana Mangkunegaran.

Sesuai tradisi, Pura Mangkunegaran Solo setiap tahunnya menggelar kirab pusaka untuk memperingati malam 1 Sura. Kirab pusaka yang diikuti keluarga Pura Mangkunegaran, abdi dalem, dan para tamu itu dilepas bakda Isya, sekitar pukul 19.30 WIB.

Ada lima pusaka yang dikirab dalam ritual ini. Yang memilih lima pusaka ini bukan sembarang orang. Pemilihan pusaka sesuai dengan titah dari Sri Paduka Mangkunegaran IX. Bagi keluarga Pura Mangkunegara, kirab ini menjadi hal yang wajib diselenggarakan setiap pergantian tahun baru Islam atau 1 Sura.

Di barisan depan kirab ada bendera kebesaran, cucuk lampah, dan lima pusaka. Di belakangnya adalah keluarga Sri Paduka Mangkunegaran. Setelah itu ada tamu VIP, yaitu Susi Pudjiastuti, Tjahjo Kumolo, Arief Hidayat, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Susi Pudjiastuti tampak cantik mengenakan kebaya warna hitam. Kebaya hitam memang menjadi "seragam" wajib bagi peserta kirab perempuan. Kemudian untuk yang laki-laki mengenakan beskap warna hitam.

Sesuai aturan, mereka tampak berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Susi Pudjiastuti terlihat diam, layaknya peserta kirab lainnya. Maklum, kirab kali ini memang topo bisu.

Barisan kirab sampai kembali ke Istana Mangkunegaran sekitar pukul 20.30 WIB. Selesai kirab, pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini tak luput dari perhatian masyarakat. Ia beberapa kali diajak berfoto oleh warga usai mengikuti kirab.

2 dari 2 halaman

Pertama untuk Susi

Sesuai prosesi, setelah kirab, Sri Paduka Mangkunegara melemparkan udik-udik berupa uang receh dan bunga. Mendadak sontak, warga berebut udik-udik itu. Tak ketinggalan, Susi juga ikut melempar udik-udik dan bunga yang dibagikan kepada masyarakat umum yang hadir di Pura Mangkunegaran.

Bagi Susi, keikutsertaannya dalam kirab malam 1 Sura Mangkunegaran adalah yang pertama kali. Ia mengapresiasi pelestarian budaya lokal semacam kirab pusaka malam 1 Sura.

"Saya pikir ini satu tradisi yang patut dilestarikan. Ini adalah sebuah kebersamaan yang luar biasa. Memelihara budaya dan kearifan lokal itu adalah hal penting untuk sebuah bangsa," kata Susi.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â