Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, penduduk Indonesia yang mayoritas Islam merupakan potensi besar untuk dikonversi menjadi kekuatan ekonomi dan politik untuk memajukan negara Indonesia.
"Jumlah umat Islam di Indonesia sekitar 85 persen dari sekitar 260 juta jiwa penduduk Indonesia," kata Zulkifli Hasan di Magelang, Jawa Tengah, seperti dikutip Antara Kamis (21/9/2017). "Tapi sebagian besar belum dapat dikonversi menjadi kekuatan ekonomi dan politik."
Baca Juga
Menurut Zulkifli, peringatan tahun baru hijriah yang diperingati umat Islam di Indonesia, seharusnya tidak sekadar hanya kegiatan rutin. Momentum itu perlu dikreasikan menjadi kegiatan yang dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dan mandiri bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Advertisement
Zulkifli menjelaskan, ada tiga syarat bagi bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, untuk menjadi bangsa dan negara maju.
"Ketiga syarat tersebut adalah, ilmu pengetahuan, saling percaya, dan sistem nilai," kata Zulkifli Hasan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Â
Berhenti Menghujat
Pada kesempatan yang sama, Zulkili juga mengingatkan, agar bangsa Indonesia berhenti saling menghujat, saling mengecam, dan saling melontarkan ujaran kebencian.
"Kalau dengan bangsa lain, kita bisa menghormati, kenapa dengan bangsa sendiri tidak saling menghormati," katanya.
Menurut Zulkifli, Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi negara, yang dalam semua silanya merupakan sistem nilai.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, menurut dia, merupakan sistem nilai yang telah ada dan diwariskan oleh para leluhur bangsa Indonesia.
"Pancasila sudah terbukti, menyatukan seluruh bangsa Indonesia dalam bingkai NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia)," katanya.
Zulkifli mengingatkan, agar seluruh bangsa Indonesia dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Jika bangsa Indonesia yang mayoritas Islam dapat bersatu, toleran, dan hidup damai, Insya Allah kekuatan umat Islam dapat dikonversi menjadi kekuatan ekonomi dan politik, sehingga Indonesia menjadi bangsa dan negara besar," katanya.
Advertisement