Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay prihatin atas kejadian seorang ibu menggendong bayinya yang baru meninggal menaiki angkot di Lampung. Menurut dia, masalah uang acap sangat dominan dalam pelayanan sosial dan kesehatan sehingga mereka yang tidak mampu mengalami perlakuan memilukan hati dan perasaan.
"Masih segar diingatan kita kasus yang sama terjadi di Bengkulu. Mestinya kejadian itu tidak perlu terjadi lagi jika semua pihak memperhatikan aspek kemanusiaan dalam pelayanan sosial dan kesehatan," kata Saleh, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Untuk itu, dia meminta Kementerian Kesehatan untuk menelusuri masalah ini. Perlu dibuat aturan yang lebih baik terkait dengan kasus-kasus seperti ini. Semestinya, ada pengecualian terkait pembiayaan bagi mereka yang betul-betul tidak mampu. Apalagi, mereka baru saja kehilangan anggota keluarga dan tentu sangat sedih dan berduka.
Advertisement
Di lain pihak, lanjut dia, BPJS kesehatan perlu memperhatikan masalah pelayanan seperti ini. Meskipun sampai hari ini BPJS Kesehatan mansih mengalami defisit, bukan berarti persoalan seperti ini dilupakan. Apalagi defisit BPJS Kesehatan selalu ditutupi oleh pemerintah.
"Ini yang membuat sebagian kalangan tidak begitu yakin dengan pelayanan BPJS. Faktanya, memang masih banyak hal yang belum dicover oleh BPJS".
Kelemahan-kelamahan BPJS Kesehatan harus diperbaiki. Secara perlahan, jika dilakukan secara terarah dan kontinyu, BPJS diyakini akan mampu berbuat lebih banyak lagi.
"Kalau didiamkan atau malah seakan tidak ada masalah, dikhawatirkan BPJS kesehatan akan kehilangan kontekstualisasinya," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
https://www.vidio.com/watch/268545-bayi-ini-lahir-di-kamar-jenazah-setelah-ibunya-dinyatakan-meninggal
BPJS
Sebelumnya beredar foto seorang ibu asal Lampung Utara pulang menggendong jenazah bayinya berumur sebulan di angkutan umum. Si ibu sambil terus menangis menceritakan kepada pengunggah foto admin seputar_lampung, bahwa dia tidak mendapat pelayanan mobil ambulans dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek Provinsi Lampung.
Sang ibu yang belakangan diketahui bernama Delvasari menceritakan, anaknya meninggal setelah menjalani operasi di RSUD Abdoel Moeloek Lampung dengan menggunakan BPJS. Namun ketika ia meminta jenazah dibawa dengan ambulans, pihak rumah sakit disebut tidak bersedia.
Sementara itu, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung membantah pihaknya tidak memfasilitasi pengantaran jenazah ke rumah duka.
Direktur Pelayanan RSUDAM Lampung, dr Pad Dilangga mengatakan, pihaknya sudah menyediakan satu unit ambulans untuk mengantar bayi Delvasari. Namun karena sedikit masalah administrasi yang belum selesai, pihak keluarga tidak sabar lalu meninggalkan ambulans dan memilih naik angkutan umum.
“Sesuai standar operasional prosedur (SOP), setiap pasien meninggal disediakan ambulans untuk mengantar ke rumah duka,” kata Pad lewat rilisnya, Kamis 21 September 2017.
Masalah administrasi tersebut, kata Pad, karena petugas ambulans menemukan data tidak pas lalu memanggil orangtua jenazah untuk minta waktu menyelesaikan masalah tersebut.
Advertisement