Liputan6.com, Jakarta - Gerindra tidak mempermasalahkan apabila harus berpisah ranjang dengan PKS di Pilkada Jabar 2018. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, hal tersebut sudah biasa dalam politik.
"Saya kira ini proses ya, dinamika. Saya melihat tidak ada masalah," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Baca Juga
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 100%: Acep-Gitalis 9,67%, Jeje-Ronal 9,10%, Syaikhu-Ilham 20,07%, Dedi-Erwan 61,16%
Pilkada Jabar, Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di TPS Prabowo
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%
Dia hanya mengambil sisi positif dalam hal ini. Mungkin saja, kata dia, komunikasi politik Gerindra dan PKS harus diperkuat.
Advertisement
"Mungkin komunikasinya yang harus diperkuat, saya kira waktunya masih cukup. Bulan Oktober November akan final," ucap Fadli Zon.
Meski begitu, Wakil Ketua DPR ini menegaskan hubungan Gerindra dengan PKS masih baik-baik saja. "Masih lah," tegas Fadli.
Seperti diketahui, pada Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, Partai Gerindra dan PKS sukses memajukan pasangannya dan memenangkan pertarungan. Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta periode 2018-2023.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pencabutan Dukungan
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi dikabarkan mempertimbangkan kembali mengusung Deddy Mizwar atau Demiz untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018.
DPD Gerindra Jawa Barat mengungkapkan hingga kini belum ada progres menggembirakan, baik terkait kandidat maupun kerja sama dengan PKS sebagai partai yang berencana koalisi dengan Gerindra.
"Buat DPD Gerindra Jabar, pemberitaan 17 Agustus lalu untuk mengusung pasangan Demiz-Saikhu sejauh ini menjadi sulit direalisasikan," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi, kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa 12 September 2017.
Pencabutan dukungan itu disebabkan pertimbangan kesiapan kandidat dan dari PKS itu sendiri. Belum lagi pernyataan Cawagub Saikhu yang mengatakan akan lebih memilih tetap mengabdi di Kota Bekasi.
Advertisement