Liputan6.com, Indramayu - Mantan Panglima TNI Moeldoko menyatakan, Tahun Baru Islam yang jatuh Kamis 21 September kemarin, adalah momentum bagi umat Islam untuk introspeksi secara kolektif.
"Hijrah dari keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik," ujar Moeldoko saat menghadiri peringatan Tahun Baru Islam di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jumat (22/9/2017).
Dia mengatakan, karakter perubahan akan membawa ke sesuatu yang misterius. Seseorang yang sebelumnya bergerak dan berubah akan diganti dengan hal baru jika tak konsisten.
Setelah itu, perubahan juga bergerak sangat cepat, tak terduga, dan terjadi setiap saat.
Advertisement
Karena itu, Moeldoko meminta para santri sigap dan mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut saat hidup di tengah masyarakat.
Menurut pria kelahiran Kediri, Jawa Timur (Jatim) tersebut, perubahan juga memerlukan tokoh.
"Tokoh-tokoh tersebut saya harapkan bisa lahir dari Pesantren ini untuk kemaslahatan bangsa," kata dia yang disambut meriah ribuan santri yang hadir.
Harus Disiplin
Dia menambahkan, Hijrah juga menuntut kedisiplinan yang tinggi.
"Alhamdulillah, karena aturannya jelas tidak boleh merokok, tak saya lihat satu pun yang merokok di pesantren ini. Semua warga Al-Zaytun tampaknya sudah memiliki sikap disiplin dan taat aturan,” imbuh Moeldoko melalui pesan tertulis.
Dia juga berharap Ponpes Al-Zaytun melahirkan pejabat seperti menteri atau presiden.
Pemilik Bintang Adhi Makayasa 1981 itu juga memuji kehadiran tokoh lintas agama di Ponpes Al-Zaytun. Menurut dia, hal itu merupakan contoh internalisasi tentang Pancasila yang telah berhasil dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement