Patroli, Bali - Pura Besakih di Karangasem, Bali, sehari-harinya ramai dikunjungi baik oleh warga yang hendak melakukan kegiatan sembahyang atau wisatawan. Tapi sejak Gunung Agung dinaikkan statusnya menjadi Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, PVMBG, pura terbesar di Bali ini ditutup.
Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Minggu (24/9/2017), warga dan wisatawan yang datang hari ini pun terpaksa pergi lagi lantaran dilarang masuk. Hal ini untuk menghindari korban jiwa jika sewaktu-waktu Gunung Agung meletus.
Pura Besakih berada 2 kilometer di bawah Gunung Agung. Dan sejak Jumat, masyarakat di sekitar Gunung Agung, termasuk pendaki serta wisatawan, sudah dilarang beraktivitas dalam radius 9 kilometer dari puncak gunung.
Advertisement
Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung, jumlah warga yang mengungsi terus bertambah. Salah satu posko pengungsian yang didatangi warga adalah posko pengungsi di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung. Di posko ini saja tercatat sebanyak 6 ribu lebih pengungsi yang berasal dari desa-desa sekitar Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
Pengungsi yang umumnya datang secara mandiri ini mengaku tak sempat membawa barang berharga mereka. Data yang diperoleh dari Pemkab Karangasem, jumlah pengungsi Gunung Agung saat ini sudah lebih dari 39 ribu jiwa.