Liputan6.com, Klungkung - Posko GOR Swecapura di Kabupaten Klungkung, Bali, menjadi salah satu lokasi pengungsian yang dituju warga lereng Gunung Agung. Di lokasi ini setidaknya terdapat 11 ribu lebih pengungsi.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (25/9/2017), mereka berasal dari lereng Gunung Agung yang berjarak enam kilometer dari puncak kawah dan masuk kategori berbahaya.
Baca Juga
Kebanyakan pengungsi adalah anak-anak dan remaja yang masih duduk di bangku sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga SMA. Sejak ikut mengungsi, mereka pun tidak bisa bersekolah.
Advertisement
Menurut Wakil Bupati Klungkung Made Kasta, pemerintah Kabupaten Klungkung saat ini sedang menyiapkan sekolah-sekolah di sekitar lokasi pengungsian. Sekolah-sekolah tersebut nantinya diperuntukkan bagi anak-anak pengungsi.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangile menyatakan siaga darurat Gunung Agung akan berlangsung selama 14 hari. Jika diperlukan siaga darurat akan diperpanjang hingga sebulan ke depan.
Petugas posko pengungsian menyebut jumlah pengungsi Gunung Agung sudah mencapai lebih dari 39 ribu jiwa. Sebanyak 24 ribu pengungsi berada di wilayah Karangasem dan 15 ribu lainnya di luar wilayah Karangasem.