Sukses

Rekonstruksi Duel Maut Ungkap Penyebab Kematian Hilarius

Rekonstruksi duel maut melibatkan 14 saksi dan empat tersangka.

Liputan6.com, Bogor - Penyebab kematian Hilarius Christian Event Raharjo, siswa SMA Budi Mulia, dalam duel maut mulai terkuak. Hari ini polisi melakukan rekonstruksi peristiwa tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bogor Kota Kompol Choirudin mengatakan, rekontruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara pada peristiwa yang terjadi Januari 2016 itu. Pada saat reka ulang, lanjut Choirudin, korban tewas di lokasi kejadian setelah dipukul bagian pipi kiri dan kanan serta ditendang hulu hatinya.

"Yang menyebabkan korban meninggal itu adegan 12. Dalam keadaan sudah meninggal korban dibawa ke rumah sakit," terang dia, Senin sore (25/9/2017).

Total ada 14 adegan dalam reka ulang ini. Dalam reka ulang, kepolisian menghadirkan penyidik dari Kejaksaan Negeri Bogor, 14 orang saksi dan empat tersangka yakni BV, HK, MS, dan TB.

Dalam rekonstruksi, para tersangka dan saksi melakukan adegan mulai dari kumpul di lapangan, kemudian duel satu lawan satu antara pelajar SMA Budi Mulia dengan Mardi Yuana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Cocok dengan Autopsi

Hasil rekonstruksi cocok dengan temuan autopsi. Meski lebih dari setahun dimakamkan, pembusukan jenazah Hilarius terhambat. Hal ini sangat membantu tim autopsi.

"Ada beberapa tubuh yang masih bagus. Ini sangat membantu kami," ucap Spesialis Forensik Polda Jabar Kompol Dr M. Ihsan Wahyudi usai autopsi korban di TPU Perumda, Kota Bogor, Selasa 19 September 2017.

Hasilnya, polisi menemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh Hilarius.

"Ada beberapa kelainan di organ dalam tubuh korban," papar Ihsan.

Polresta Bogor Kota menyebutkan penyebab tewasnya Hilarius Christian Event Raharjo karena adanya luka robek pada bagian ulu hati. Sebelumnya, korban sempat bertarung ala gladiator.

"Dari hasil autopsi, ada luka robek di hati 4 cm. Diduga benturan keras yang menyebabkan pendarahan di perut, dan korban tewas," kata Kapolres Bogor Ulung Sampurna Jaya, Kamis 21 September 2017.

Selain itu juga terdapat luka bekas kekerasan di bagian pelipis kiri sekitar 1 cm. Dengan adanya dua hasil autopsi tersebut, polisi dapat menyimpulkan bahwa kematian Hilarius karena penganiayaan.