Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan akan mengusung Iwa Karniwa atau tidak dalam Pilkada 2017. Sekretaris Daerah Jawa Barat itu pun memilih fokus menuntaskan tugasnya di pemerintahan. Terlebih penyelesaian infrastruktur di Jawa Barat yang merupakan proyek nasional pemerintah.
"Jabar ini ada 14 proyek jalan tol, bandara, pelabuhan sampai waduk, kami di Pemprov Jabar membantu all out," ujar Iwa dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Dia mengaku terus memantau dari hari ke hari perkembangan proyek-proyek tersebut. Mulai dari koordinasi terkait pembebasan lahan dengan Badan Pertanahan Nasional, hingga soal tanah wakaf dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama.
Advertisement
Terkait langkahnya maju di pilkada, Iwa mengaku pasrah. Terlebih, dia sudah melalui tahapan penjaringan Pilkada Jabar 2018 di DPP PDIP. Seluruh keputusan dia serahkan kepada partai yang menjadi kendaraannya kelak saat bertarung dalam perebutan kursi orang nomor satu di Jabar.
Soal koalisi Golkar-PDIP yang sudah dideklarasikan beberapa waktu lalu, Iwa enggan menjawab.
"Soal PDIP dan Golkar, lalu ada Hanura menjalin koalisi itu di luar kapasitas saya, jadi sepenuhnya ini kami serahkan pada DPP PDIP," ujar Iwa.
Iwa mengatakan, dinamika Pilgub Jabar yang terjadi saat ini menunjukkan konstelasi pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018-2023 masih sangat cair.
Meski sudah mendaftar lewat penjaringan di DPP PDIP, Iwa mengaku enggan untuk melangkah lebih jauh. "Saya masih setia pada pendaftaran di PDIP saja," kata Iwa.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Pede Maju
Jumat 7 Juli 2017, Iwa mendatangi kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Iwa melamar partai berlambang banteng itu untuk menjadi lokomotifnya yang membawanya maju di Pilkada Jabar.
Dia datang bersama pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, pengurus Paguyuban Pasundan, tokoh agama, dan kelompok masyarakat lainnya.
Kedatangan Iwa disambut Ketua DPP PDIP Bambang DH. Iwa K langsung menyerahkan berkas persyaratan pencalonannya.
Menurut dia, ada sejumlah alasan yang membuatnya mantap maju dalam Pilkada 2018. Pertama, dia mengaku mendapat dukungan dari masyarakat Jawa Barat.
"Sebagaimana hampir 150 orang tokoh-tokoh hadir di sini. Dan sebagaimana hasil survei yang Direktorat Pascasarjana UIN. Di luar dugaan, padahal saya fokus bekerja jadi sekda, jarang untuk berkomunikasi soal itu. Tapi sampai 4 Juni sudah di empat besar dan ada kemungkinan naik terus," ucap Iwa Kala itu.
Selain itu, dia sudah 32 tahun mengabdi sebagai PNS. Pengalaman tersebut membuatnya percaya diri dapat memimpin Jawa Barat. Dukungan dari keluarga memantapkan niatnya untuk maju dan berharap didukung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Kenapa saya memilih PDIP, karena mempunyai kesamaan. Pengabdian sama dan ada keberpihakan kepada wong cilik," jelas Iwa.
Akibat langkah Iwa yang berambisi ikut kontestasi Pilgub, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan atau Aher bereaksi. Dia melayangkan surat usulan pemberhentian Iwa Karniwa sebagai Sekda Jabar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement