Liputan6.com, Cilegon - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menyusul beredarnya isu pembelian 5.000 pucuk senjata. Namun, Gatot enggan mengungkap hasil pertemuan dengan Presiden.
"Hasilnya saya sudah melaporkan, gitu aja," singkat Gatot saat meninjau persiapan HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten, Kamis (28/09/2017).
Baca Juga
Jenderal bintang empat itu juga enggan menanggapi laporan Menko Polhukam Wiranto, yang menyatakan pembelian senjata api itu sejatinya akan digunakan BIN.
Advertisement
"Masa tanya sama saya? Tanya sama Pak Wiranto," kata dia.
Disinggung soal silang pendapat antara Menko Polhukam dengan dirinya, Gatot malah menyebut, hanya dirinya dan Presiden yang mengetahui isi perbincangan di Istana itu.
"Kalau saya sudah laporkan kepada Presiden, hanya saya sama Presiden yang tahu," tandas Panglima TNI.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pertemuan dengan Presiden
Panglima TNI bertemu Presiden Jokowi di Istana pada Rabu sore, 27 September 2017. Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi menyebutkan, pertemuan tersebut membahas soal persiapan HUT ke-27 TNI.
"Tadi memang benar sekitar pukul 15.15 Panglima TNI menghadap Presiden. Dalam pertemuan itu, menurut Gatot Nurmantyo, yang disampaikan adalah persiapan HUT Oktober. Termasuk, meminta Presiden menonton pertunjukan wayang menyambut HUT TNI," kata Johan, Istana, Jakarta, Rabu, 27 September 2017.
Johan mengatakan, dalam pertemuan itu, tidak ada pembahasan mengenai kontroversi pernyataan Gatot Nurmantyo mengenai pemesanan senjata. Pertemuan ini hanya melaporkan persiapan HUT TNI pada 5 Oktober dan mengundang Presiden Jokowi menonton wayang.
"Yang berkaitan dengan yang tadi ditanyakan, mengenai ramai-ramai itu sudah dilaporkan Gatot Nurmantyo kemarin malam waktu di Halim. Presiden juga sudah mendapat laporan secara lengkap apa yang dikatakan Gatot Nurmantyo," kata Johan.
Advertisement