Sukses

Dinas Pertanian Siapkan Lahan Evakuasi Sapi Korban Gunung Agung

Dinas Pertanian Bali sangat prihatin dengan banyaknya orang yang memanfaatkan situasi Gunung Agung.

Liputan6.com, Jakarta - Isu anjloknya harga sapi milik peternak sapi di kaki Gunung Agung, Bali, makin besar. Mengantisipasi kerugian tersebut, Dinas Pertanian Karangasem bergegas menyediakan lahan evakuasi ternak sekaligus tempat banderol harga jual yang stabil.

Staf UPT Dinas Pertanian Karangasem I Ketut Suardika menyampaikan, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya orang yang memanfaatkan situasi Gunung Agung.

"Cerita sampai anjlok tiga ekor dijual Rp 10 juta, bahkan Rp 6 juta. Kalau dijual di sini nanti distabilkan. Kalau normal satu sapi misalnya kalau Rp 7 juta, jadi Rp 6,5 juta," tutur I Ketut saat berbincang dengan Liputan6.com di pengungsian ternak kawasan Rendang, Karangasem, Bali, Kamis (28/9/2017).

Banyak peternak yang terpaksa menjual sapi mereka lantaran bingung akan diungsikan ke mana. Jika ditinggal dan terdampak erupsi Gunung Agung, mereka tentu merasa akan lebih rugi lagi.

"25 September 2017 kita mulai. Persiapan lokasi ini dari 24 September 2017. Ini lokasi dari UPT Balai Benih Dinas Pertanian," ujar dia.

Pihaknya akan membantu agar harga sapi yang dijual tidak terlalu murah.

 

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

187 Sapi

Hingga hari ini, ada 187 sapi yang diungsikan warga dan enam sapi telah terjual dengan harga wajar.

Penyediaan lahan dari pemerintah tidak memerlukan biaya sepeser pun. Meski begitu, untuk teknis seperti pemberian pakan ternak, tidak berbeda dengan memelihara sendiri. Para peternak secara swadaya merawat sapinya di kandang yang disediakan pemerintah.

"Luasnya 2 hektare ini. Kalau nanti erupsi baru pakan kita bantu. Pengamanan di sini dibantu polisi. Aman," I Ketut menandaskan.