Sukses

SMRC: 86,8 Persen Warga Tidak Setuju Isu Kebangkitan PKI

Isu tentang kebangkitan PKI secara politik bukanlah isu tepat untuk memperlemah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut, masyarakat Indonesia pada umumnya tidak setuju adanya isu mengenai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas mengatakan, 86,8 persen masyarakat Indonesia tidak setuju anggapan bahwa PKI sekarang bangkit. Hanya 12,6 persen rakyat Indonesia setuju.

"Dari 12,6 persen rakyat yang setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI, sekitar 39,9 persen (atau sekitar 5 persen dari seluruh warga) yang merasa kebangkitan itu sudah menjadi ancaman terhadap negara ini," ujar Sirojuddin Abbas di Kantor SMRC Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).

Sirojuddin juga menuturkan, 25 persen masyarakat yang setuju kebangkitan PKI tidak akan mengancam bila keadilan sosial semakin membaik.

Sebaliknya, 36,6 persen justru tidak menyetujui pendapat tersebut. Selain itu, masih ada 37,9 persen yang belum menentukan jawaban.

Dia menjelaskan, isu tentang kebangkitan PKI secara politik bukanlah isu tepat untuk memperlemah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Isu kebangkitan PKI yang ditujukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pilihan isu strategis yang berpengaruh," terang Abbas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

1.220 responden

Survei ini dilakukan pada 3 hingga 10 September 2017 dengan melibatkan 1.220 responden. Mereka dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling untuk seluruh populasi Indonesia yang telah berumur 17 tahun atau sudah menikah.

Response rate atau responden yang berhasil diwawancarai 87 persen. Survei ini memiliki margin of error sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.