Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Golkar menghelat rapat pleno Pilkada 2018. Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, satu nama sudah diputuskan menuju Jabar 1.
"Pembahasan rapat tidak ada perdebatan apapun, kecuali kesepakatan bersama, memperkuat putusan partai pada 1 Agustus 2017. Di mana telah diputuskan bahwa calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Barat, direkomendasikan kepada saya," ujar Dedi Mulyadi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/10/2017).
Baca Juga
Soal pasangannya, santer dikabarkan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar segera dipinang partai berlogo beringin ini. Namun, hal itu belum dapat dikonfirmasi.
Advertisement
"Ya (usulan) itu kan bukan putusan perorangan tapi putusan kelembagaan. Kita itu tidak dulu bicara persoalan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Kita kan baru menetapkan rekomendasi calon gubernur dari provinsi Jawa Barat," jelas Dedi.
Kini, lanjut Dedi, langkah Partai Golkar adalah mencari mitra koalisi. Lobi-lobi antarpartai siap dilanggengkan guna memperkuat persaingan di Pilgub Jabar.
"Setelah ini, kita bicara mitra koalisi partai gitu loh. Jadi sejauh ini kita sudah ada mitra yang intens berbicara seperti dengan mitra koalisi Hanura, ada 3 kursi jadi 20. Selama ini kita membangun komunikasi intensif dengan PDIP juga, dengan 20 kursi. Itu sudah hampir 40 kursi kan," tutur Dedi Mulyadi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Partai Golkar masih otak-atik kemungkinan nama-nama pasangan yang akan diusung di Pilkada Jabar 2018. Golkar kini menjajaki menyandingkan Deddy Mizwar dengan Dedi Mulyadi.
"Kalau Demiz (Deddy Mizwar) dilepas Gerindra, menarik juga kalau kita wacanakan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi," kata Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I Partai Golkar, Ratu Dian Hatifah, seperti dikutip dari Antara, Senin (2/10/2017).
Menurut Hatifah, Partai Golkar serius menganalisis semua alternatif. Golkar sendiri menempatkan Jabar sebagai basis strategis yang harus dimenangkan.
Jabar menyumbang 19 persen suara nasional bagi Golkar pada pemilu 2014. Karena itu, ucap Hatifah, Golkar mempertimbangkan matang calon yang berpotensi menang di Pilkada Jabar 2018.
Advertisement