Patroli, Ngawi - Duka keluarga tak terbendung saat mengetahui Neni Agustin meninggal akibat dibacok calon suaminya Muhammad Mudiono. Meski sempat mendapat perawatan di rumah sakit, nyawa warga Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi itu, tidak tertolong.
Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Rabu (04/10/2017), korban menderita luka bacok serius pada kepala dan leher. Keluarga langsung membawa jenazah untuk dimakamkan.
Baca Juga
Selain Neni Agustin, tiga orang lainnya juga disabet parang pada saat bersamaan yaitu, ibu dan kakek korban serta seorang tetangga. Kondisi ketiganya terluka parah sehingga harus dirawat intensif di rumah sakit.
Advertisement
Peristiwa tragis bermula saat Mudiono mendatangi rumah calon istrinya, Neni Agustin, Selasa 26 September 2017. Warga Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo itu, hendak melamar korban yang masih berusia enam belas tahun.
Namun niat pelaku tidak direstui keluarga calon istri. Tersangka yang tersulut emosi sempat terlibat cekcok hingga membacok ketiga anggota keluarga calon mempelai wanita dengan celurit.
Seorang tetangga yang mengetahui insiden itu ikut menjadi korban penganiayaan. Usai pembacokan, pelaku langsung melarikan diri.
Guna mempercepat penangkapan Mudiono, polisi menerjunkan dua anjing pelacak milik Polda Jawa Timur. Pemuda berumur 30 tahun itu diperkirakan bersembunyi di hutan jati milik Perhutani kawasan Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo.
Setelah 24 jam perburuan, aparat gabungan Polres Ngawi bersama Polsek Jogorogo meringkus Mudiono di warung makan Desa Ngrayudan. Pelaku terpaksa keluar dari tempat persembunyian karena kelaparan.
Kepada polisi, tersangka mengakui seluruh perbuatannya. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Mudiono terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.