Liputan6.com, Jakarta: Perayaan Natal akan makin terasa meriah dengan hadirnya berbagai hiasan dan pernak pernik yang menghiasi gedung gereja, rumah atau ruang kerja. Tapi hiasan itu sebenarnya bukan sekedar hiasan. karena setiap jenis hiasan adalah lambang yang punya arti dan makna tertentu.
Bintang dan Tiga Raja  Â
Lambang Ketaatan dan Kerendahan Hati. Dikisahkan, berita kelahiran Yesus saat itu terdengar sampai ke telinga Tiga Raja dari Timur. Mereka kemudian mengikuti sebuah bintang di langit sebagai penunjuk jalan, dan karena ketaatan mereka mengikuti arah yang ditunjukkan, ketiga raja itu sampai ke kandang tempat Yesus dilahirkan. Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada Yesus sebagai simbol kerendahan hati mereka. Apa yang dilakukan oleh Tiga Raja ini memberi teladan bagi umat manusia agar senantiasa memiliki semangat ketaatan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Krans Dedaunan
Lambang Harapan, Suka Cita, Dan Casi. Dedaunan yang dirangkai melingkar ini biasa disebut rangkain adven. Rangkain ini menggambarkan perjalanan umat Kristiani, khususnya Katholik, dalam masa penantian akan kedatangan Tuhan di hari Natal. Adven, berasal dari kata latin adventus yang artinya "kedatangan", adalah masa atau periode sebelum Natal yang dimulai pada minggu ke-4 sebelum Natal dan berakhir pada malam Natal.
Krans dibuat melingkar, memiliki makna Tuhan yang abadi tanpa awal dan akhir. Daun-daun yang dipakai adalah daun-daun evergreen yang senantiasa hijau. Ini melambangkan Kristus sendiri yang mati dan hidup kembali untuk selama-lamanya. Ini juga lambang keabadian jiwa, yang dengan kedatangan Kristus memiliki kehidupan abadi yang tanpa akhir. Pada awal masa Adven, sebatang lilin dinyalakan, disusul penyalaan lilin lain masing-masing di minggu berikutnya, seiring dengan bertambah terangnya lingkaran adven setiap minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat.
LoncengÂ
Lambang kegembiraan dan kemeriahan Natal. Ketika lonceng-lonceng ini dibunyikan, maka kumandangnya menyemarakan seluruh bumi. Alkisah, ketika bayi Yesus lahir lonceng-lonceng dibunyikan untuk mengabarkan dan mengundang setiap orang untuk datang menikmati kegembiraan bersama. Tak hanya di hari Natal, saat ini pun lonceng dibunyikan di gereja-gereja pada jam-jam tertentu sebagai tanda dimulainya misa atau perjamuan ekaristi.
Cemara Pohon NatalÂ
Lambang Kesetiaan Iman. Kesemarakan Natal menjadi lebih meriah dengan hadirnya pohon ini. Jerman, adalah negara yang disebut-sebut pencipta tradisi ini. Adalah Santo Bonifasius penyebar agama Kristen di Jerman. Dia murka ketika di tengah lawatannya berjumpa dengan sekelompok orang yang sedang memuja pohon oak. Maka, pohon oak pun ditebangnya. Keajaiban terjadi, dari akar pohon yang telah tumbang itu tumbuh tunas cemara. Kejadian ini dipercaya sebagai tanda akan kesetiaan orang Kristiani akan imannya. Dan sejak kejadian itu, di abad ke-15 mulailah pohon cemara dipakai sebagai hiasan Natal di Jerman. Cerita ini adalah salah satu kisah di antara banyak kisah lain yang menjadi awal tradisi pohon cemara sebagai hiasan Natal. Trend pohon cemara sebagai hiasan Natal selalu berubah setiap tahunnya. Dijiwai semangat & harapan yang sama, yaitu makin kokohnya kesetiaan umat beriman Kristiani akan imannya, pohon cemara hadir dalam berbagai rupa.
PoinsettaÂ
Lambang Berseminya Iman dan Harapan Baru. Harapan yang terkandung disana, Mukzijat pun akan terjadi bagi setiap orang yang percaya. Mekarnya kuntum bunga poinsettia menjadi simbol berseminya iman & harapan baru dengan lahirnya Sang Juru Selamat. Begitu terkenalnya bunga ini di Amerika hingga ada satu hari khusus yang didesikasikan bagi sang bunga. Hari poinsetta diperingati setiap 12 Desember.
MalaikatÂ
Lambang Cinta, Kesucian, Dan Perdamaian. Karena kecintaannya kepada umatnya, kelahiran Yesus diberitakan ke seluruh dunia melalui kabar yang dibawa oleh malaikat utusan Allah. Kabar gembira ini mengandung makna damai bagi seluruh umat manusia dan kecintaan Tuhan yang rela hadir ke dunia dan menjelma menjadi manusia.
Santa Klaus dan Kaus KakiÂ
Lambang Kebaikan Tuhan dan Rezeki. Santa Klaus mengisahkan seorang bernama Nicholaus yang begitu murah hati membantu orang lain. Apa yang dilakukan Nicholaus diterjemahkan dalam tradisi Natal yang dilakukan orang pada saat ini. Pada malam Natal, kaus kaki digantungkan di pohon terang atau di pintu-pintu. Keesokan harinya ketika Natal tiba, kaus-kaus sudah berisi hadiah yang dibawa oleh "Santa Klaus" yang diperuntukkan bagi anak-anak yang hidupnya baik dan taat pada Tuhan. Hiasan ini menimbulkan semangat bagi seluruh umat agar memelihara kehidupan baik di dunia agar dapat ikut serta menikmati kegembiraan saat Natal tiba. (mypepito.info/iklanpos/MLA)
Bintang dan Tiga Raja  Â
Lambang Ketaatan dan Kerendahan Hati. Dikisahkan, berita kelahiran Yesus saat itu terdengar sampai ke telinga Tiga Raja dari Timur. Mereka kemudian mengikuti sebuah bintang di langit sebagai penunjuk jalan, dan karena ketaatan mereka mengikuti arah yang ditunjukkan, ketiga raja itu sampai ke kandang tempat Yesus dilahirkan. Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada Yesus sebagai simbol kerendahan hati mereka. Apa yang dilakukan oleh Tiga Raja ini memberi teladan bagi umat manusia agar senantiasa memiliki semangat ketaatan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Krans Dedaunan
Lambang Harapan, Suka Cita, Dan Casi. Dedaunan yang dirangkai melingkar ini biasa disebut rangkain adven. Rangkain ini menggambarkan perjalanan umat Kristiani, khususnya Katholik, dalam masa penantian akan kedatangan Tuhan di hari Natal. Adven, berasal dari kata latin adventus yang artinya "kedatangan", adalah masa atau periode sebelum Natal yang dimulai pada minggu ke-4 sebelum Natal dan berakhir pada malam Natal.
Krans dibuat melingkar, memiliki makna Tuhan yang abadi tanpa awal dan akhir. Daun-daun yang dipakai adalah daun-daun evergreen yang senantiasa hijau. Ini melambangkan Kristus sendiri yang mati dan hidup kembali untuk selama-lamanya. Ini juga lambang keabadian jiwa, yang dengan kedatangan Kristus memiliki kehidupan abadi yang tanpa akhir. Pada awal masa Adven, sebatang lilin dinyalakan, disusul penyalaan lilin lain masing-masing di minggu berikutnya, seiring dengan bertambah terangnya lingkaran adven setiap minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat.
LoncengÂ
Lambang kegembiraan dan kemeriahan Natal. Ketika lonceng-lonceng ini dibunyikan, maka kumandangnya menyemarakan seluruh bumi. Alkisah, ketika bayi Yesus lahir lonceng-lonceng dibunyikan untuk mengabarkan dan mengundang setiap orang untuk datang menikmati kegembiraan bersama. Tak hanya di hari Natal, saat ini pun lonceng dibunyikan di gereja-gereja pada jam-jam tertentu sebagai tanda dimulainya misa atau perjamuan ekaristi.
Cemara Pohon NatalÂ
Lambang Kesetiaan Iman. Kesemarakan Natal menjadi lebih meriah dengan hadirnya pohon ini. Jerman, adalah negara yang disebut-sebut pencipta tradisi ini. Adalah Santo Bonifasius penyebar agama Kristen di Jerman. Dia murka ketika di tengah lawatannya berjumpa dengan sekelompok orang yang sedang memuja pohon oak. Maka, pohon oak pun ditebangnya. Keajaiban terjadi, dari akar pohon yang telah tumbang itu tumbuh tunas cemara. Kejadian ini dipercaya sebagai tanda akan kesetiaan orang Kristiani akan imannya. Dan sejak kejadian itu, di abad ke-15 mulailah pohon cemara dipakai sebagai hiasan Natal di Jerman. Cerita ini adalah salah satu kisah di antara banyak kisah lain yang menjadi awal tradisi pohon cemara sebagai hiasan Natal. Trend pohon cemara sebagai hiasan Natal selalu berubah setiap tahunnya. Dijiwai semangat & harapan yang sama, yaitu makin kokohnya kesetiaan umat beriman Kristiani akan imannya, pohon cemara hadir dalam berbagai rupa.
PoinsettaÂ
Lambang Berseminya Iman dan Harapan Baru. Harapan yang terkandung disana, Mukzijat pun akan terjadi bagi setiap orang yang percaya. Mekarnya kuntum bunga poinsettia menjadi simbol berseminya iman & harapan baru dengan lahirnya Sang Juru Selamat. Begitu terkenalnya bunga ini di Amerika hingga ada satu hari khusus yang didesikasikan bagi sang bunga. Hari poinsetta diperingati setiap 12 Desember.
MalaikatÂ
Lambang Cinta, Kesucian, Dan Perdamaian. Karena kecintaannya kepada umatnya, kelahiran Yesus diberitakan ke seluruh dunia melalui kabar yang dibawa oleh malaikat utusan Allah. Kabar gembira ini mengandung makna damai bagi seluruh umat manusia dan kecintaan Tuhan yang rela hadir ke dunia dan menjelma menjadi manusia.
Santa Klaus dan Kaus KakiÂ
Lambang Kebaikan Tuhan dan Rezeki. Santa Klaus mengisahkan seorang bernama Nicholaus yang begitu murah hati membantu orang lain. Apa yang dilakukan Nicholaus diterjemahkan dalam tradisi Natal yang dilakukan orang pada saat ini. Pada malam Natal, kaus kaki digantungkan di pohon terang atau di pintu-pintu. Keesokan harinya ketika Natal tiba, kaus-kaus sudah berisi hadiah yang dibawa oleh "Santa Klaus" yang diperuntukkan bagi anak-anak yang hidupnya baik dan taat pada Tuhan. Hiasan ini menimbulkan semangat bagi seluruh umat agar memelihara kehidupan baik di dunia agar dapat ikut serta menikmati kegembiraan saat Natal tiba. (mypepito.info/iklanpos/MLA)