Liputan6.com, Jakarta - Hari ini Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Mereka akan membahas soal pengadaan senjata yang belakangan menjadi polemik.
"Masalah senjata itu akan disampaikan mungkin Jumat di Kemenko Polhukam," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Wiranto mengimbau agar masyarakat tidak berpolemik terkait pengadaan senjata. Tidak ada masalah dalam pembelian senjata.
Advertisement
"Publik bukan tempat diskursus menyelesaikan masalah seperti itu. Jangan diributkan di luar, membuat spekulasi, digoreng lagi. Karena itu, setop dulu. Biarkan beri kesempatan kami menyelesaikan itu. Kita panggil wartawan, sampaikan hasil setelah koordinasi tuntas," tegas Wiranto usai upacara bendera di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Minggu, 1 Oktober 2017.
Mantan Panglima ABRI ini menjamin masalah senjata itu tidak mengganggu keamanan nasional. Oleh karena itu, ia berjanji akan segera menyelesaikannya.
"Karena yang memasukkan senjata bukan institusi yang liar. Tapi institusi negara, lalu dananya juga bukan dari money loundring, tapi dana dari pemerintah. Peruntukannya juga untuk masalah keamanan negara," ujar Wiranto.
Janji Tuntaskan
Wiranto memastikan pihaknya akan segera menyelesaikan masalah impor senjata milik Polri jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 mm yang masih tertahan di Bandara Soekarno Hatta.
"Saya akan selesaikan semuanya. Penyelesaian masalah ini ada di saya, bukan di masyarakat, di saya sebagai Menteri Koordinator," kata Wiranto.
Wiranto memanggil Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian hari ini untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hanya saja, Jenderal Gatot berhalangan hadir karena tengah mempersiapkan peringatan HUT TNI.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement