Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak mempermasalahkan langkah Polri untuk memeriksa dugaan korupsi dalam pembangunan 18 puskesmas di Jakarta. Puskesmas tersebut telah diresmikan Djarot pada Rabu 4 November 2017 lalu.
"Ya enggak apa-apa bagus. Jadi selidiki aja ada unsur korupsi apa enggak. Tapi proyek yang sudah selesai tidak boleh terbengkalai harus diresmikan dan difungsikan," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Baca Juga
Ia meminta Polri untuk memproses secara hukum oknum yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut. Namun begitu, ia menyatakan proses pelayanan di Puskesmas harus terus berjalan kendati penyelidikan masih berlangsung.
Advertisement
"Sedangkan kalau ada oknum yang masih bermain-main dan betul-betul terbukti (korupsi) silakan diproses, tetapi gedung yang sudah selesai kita manfaatkan," tegas dia.
Djarot sebelumnya meresmikan 18 Puskesmas di sejumlah daerah Jakarta. Lokasi tersebut adalah 4 puskesmas di Jakarta Pusat, 4 puskesmas di Jakarta Utara, 4 puskesmas di Jakarta Barat, 2 puskesmas di Jakarta Selatan, 3 puskesmas di Jakarta Timur, dan 1 puskesmas di Kepulauan Seribu.
Namun begitu, Polri mencium aroma praktik korupsi dalam pembangunan 18 puskesmas tersebut. Untuk mengungkap hal itu, Dittipikor Bareskrim Polri masih menyelidikinya dengan menggandeng Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). (Apriliana Nurul)
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â