Liputan6.com, Jakarta - Batik Indonesia yang dikenal luas hingga mancanegara umumnya berasal dari Cirebon, Solo, Pekalongan, dan Yogyakarta. Namun Ibu Kota Jakarta juga punya batik.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Sabtu (7/10/2017), dari kreasi tangan warga Kampung Terogong, batik Betawi semakin dikenal.
Baca Juga
Kain-kain batik berwarna cerah dengan motif khas budaya Betawi semakin melengkapi keragaman batik Indonesia.
Advertisement
Meskipun belum setenar motif batik di daerah lain, keberadaan batik Betawi sudah cukup lama. Tapi karena kalah bersaing, pada 1970-an, satu persatu pengrajin batik Betawi kian menghilang.
Berbekal pelatihan dari Pemprov DKI Jakarta pada 2012, batik Betawi hidup kembali di Kampung Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Bedanya batik Betawi dengan batik-batik lain itu dilihat dari motif. Batik-batik Betawi ini motifnya ikon-ikon yang ada di Jakarta, terus selain motif, yang membedakan juga adalah warna. Warna-warna batik Betawi itu lebih mencolok," jelas Hafizoh, perajin batik Betawi Terogong.
Seperti produksi batik pada umumnya, Hafizoh dan 10 perajin lainnya tekun membuat batik dengan cara dicanting dan dicap menggunakan pewarna sintetis.
Warna batik yang mencolok pengaruh budaya Tionghoa dilukis di atas berbagai jenis kain dari katun hingga sutra.
Selain menampilkan ikon Jakarta seperti ondel-ondel dan Monas, salah satu motif yang menjadi ciri khas batik Betawi Terogong adalah motif buah mengkudu.
"Motif yang ada filosofinya yaitu motif mengkudu, motif tebar mengkudu itu maksudnya tekun dan sabar emang kudu," kata Hafizoh.
Filosofi inilah yang menjadi dasar para perajin termotivasi untuk giat melestarikan batik Betawi Terogong.
Selembar kain batik dijual dengan harga mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung tingkat kesulitan pembuatan, kombinasi warna, dan juga jenis kain batik yang di gunakan.
Untuk mendapatkannya, Anda bisa datang langsung ke toko atau memesannya secara online.