Liputan6.com, Kediri - Di bawah tata lampu yang indah, para menari berlenggak-lenggok menunjukkan kepiawaian dalam ajang Tobong Art Performance di Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur. Tak hanya penari asal Indonesia, para seniman kotemporer dari sejumlah negara juga ikut ambil bagian.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Sabtu (7/10/2017), perpaduan antara tarian kontemporer tradisional Indonesia dan mancanegara menjadi suguhan menarik untuk ditonton. Seperti tarian tradisional khas Thailand, Likay, dan tarian Melayu dari Malaysia yang dipadukan dengan tarian dari Bali serta Nusa Tenggara Timur.
Kesan spektakuler sangat dirasakan oleh salah seorang seniman asal Malaysia. Dia mengaku terinspirasi atas ajang yang berhasil menyatukan para seniman dari berbagai negara tersebut.
Advertisement
"Memberi sesuatu yang menginspirasi saya untuk lebih bersemangat mengedarkan di Malaysia," ujar Rithaudin Abdul Kadir.
Tobong Art Performance merupakan pagelaran seni yang terinspirasi dari perjuangan para seniman Ketoprak Tobong Suryo Budoyo. Seni kontemporer ini juga ditujukan agar ketoprak tidak punah.
"Jadi kita ingin memberikan sentuhan baru bahwa tradisi itu tidak menutup diri terhadap modernisasi. Tradisi jika dikemas dengan baik, menjadi tontonan yang apik," papar panitia Tobong Art Performance, Iwan Kapit.
Gelaran Tobong Art Performance telah memasuki tahun ketiga. Ajang ini juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman mancanegara baik dari kawasan Asia maupun Eropa.