Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta akan merevitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Nantinya, jalur untuk pedestrian ini akan diperlebar hingga 11 meter. Lebar masing-masing trotoar tergantung pada kondisinya.
Saat ini, lebar trotoar 1,5–5 meter. Total jalur untuk pedestrian yang direvitalisasi sepanjang 6,6 kilometer.
PT MRT Jakarta akan mengerjakan area di sekitar 6 stasiun bawah tanah (Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia) sepanjang 1,4 kilometer. Sementara Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengoordinasi PT Mitra Panca Persada (Patung Pemuda Senayan–Kali Krukut) dan Keppel Land (Kali Krukut–Patung Arjuna Wiwaha) sepanjang 5,2 kilometer.
Advertisement
Trotoar baru ini akan dilengkapi dengan pepohonan baru. Berdasar perhitungan Pemprov DKI Jakarta, terdapat 326 pohon yang dipertahankan, 266 pohon dipindahkan, dan 139 pohon baru, di sepanjang jalur tersebut.
"Di trotoar itu kita tanam pohon sehingga menjadi sejuk dan nyaman untuk berjalan kaki. Juga kita berikan jalan sepeda karena cukup lebar (lebar trotoarnya) antara 8-11 m. Satu jalur sepeda," ujar Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di Jakarta, Minggu (8/10/2017).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Fasilitas Publik
Pemprov DKI juga akan menyediakan tempat persewaan sepeda di sepanjang jalur itu. Sepeda ini bisa disewa untuk menggantikan transportasi pribadi.
"Kita sediakan juga persedian persewaan sepeda yang bisa digunakan oleh para pengguna transportasi publik sehingga kalau ke kantor tidak perlu pakai mobil, dia naik kendaraan umum. Pakai bus bisa, pakai MRT bisa. Keluar stasiun dia bisa naik sepeda ke kantornya," imbuh Djarot.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, yang juga turut hadir pada acara kampanye #TrotoarKita tersebut menyampaikan dukungan penuh revitalisasi tersebut.
"PT MRT Jakarta menjadi bagian dari program ini karena di sepanjang jalan Sudirman–Thamrin akan dibangun pintu masuk ke stasiun bawah tanah yang dapat diakses dari jalur pedestrian. Jalur pedestrian ini harus memadai dan aman bagi calon pengguna MRT Jakarta termasuk pengguna trotoar secara umum dan penyandang disabilitas," ujar William.
Advertisement