Top 3 News Hari Ini: Kwik Kian Gie Dikabarkan Meninggal Viral

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, media sosial Indonesia diramaikan dengan berita duka atas meninggalnya Kwik Kian Gie. Tapi benarkah politukus senior itu telah meninggal dunia? Jawabannya, tidak. Kwik dalam kondisi sehat dan kini tengah disibukkan dengan mengikuti latihan dansa.

Masih ingatkah Anda dengan almarhum Muhammad Al Zahra alias Joya yang menjadi korban pembakaran oleh sekelompok orang? Kabar duka kembali datang pada keluarganya. 

Sang istri Siti Jubaedah harus kembali merasakan duka, karena buah hati yang masih dalam kandungan meninggal dunia.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News hari ini:

1. Ramai Diberitakan Meninggal, Kwik Kian Gie Sibuk Latihan Dansa

Kabar meninggalnya ekonom sekaligus politikus senior Kwik Kian Gie ramai tersebar di media sosial. Namun, kabar tersebut dibantah oleh rekannya, Hendrawan Supratikno.

Kwik Kian Gie dalam kondisi sehat. Bahkan, pagi ini dia sempat berenang. "Pagi ini rencana renang, malam ikut latihan dansa," Hendrawan menambahkan.

Sebelumnya, kabar meninggalnya Kwik Kian Gie berembus cepat di media sosial.

Selengkapnya...

2. Bayi dari Korban Pembakaran Warga di Bekasi Wafat dalam Kandungan

Kabar duka datang dari Siti Jubaedah (25), istri almarhum Muhammad Al Zahra alias Joya yang menjadi korban pembakaran sekelompok warga di Babelan, Kabupaten Bekasi. Bayi yang dikandung Jubaedah meninggal dunia.

Meski demikian, belum diketahui penyebab meninggalnya bayi Jubaedah tersebut.

Dokter rumah sakit, kata Chalim, menyatakan bayi tersebut meninggal dalam kandungan. "Diperkirakan meninggal dua hari lalu," ujar Pengacara Jubaedah, Abdul Chalim.

Lantas, bagaimana dengan kabar kondisi sang ibu?

Selengkapnya..

3. Akhir Petaka Aksi Koboi Sang Dokter

Kurang dari sehari, hasil penyelidikan dan penyidikan Polsek Kebayoran Lama resmi menetapkan Anwari menjadi tersangka penganiayaan terhadap petugas parkir di Mal Gandaria City, Zuansyah. Dia juga ditahan atas penganiayaan yang dilakukannya itu.

Iwan mengatakan, dalam peristiwa tersebut tidak ada sama sekali kaitan dengan oknum TNI. Hasil penyelidikan, Anwari merupakan seorang dokter yang pernah bekerja di RSPAD.

Polisi menyita pistol yang digunakan tersangka saat beraksi, yaitu pistol Walther 32 mm. Kepada penyidik, tersangka mengaku memperoleh senjata tersebut dari seorang rekannya.

Selengkapnya...