Sukses

Ancol Belum Gratis pada 14 Oktober 2017, Ini Alasannya

Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol belum memberikan kepastian terkait rencana penggratisan kawasan wisata di Ancol.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk menggratiskan tiket masuk pantai Ancol per 14 Oktober harus tertunda. Pihak manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan belum dapat merealisasikan hal tersebut.

"Masih kami kaji," kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/10/2017).

Pengkajian tersebut, kata Rika, melibatkan tim di PT Pembangunan Jaya Ancol. Hal-hal yang menjadi pokok kajian meliputi aspek sosial, lingkungan, juga bisnis.

Terkait penundaan itu, pihak Ancol sudah memberitahukannya kepada Gubernur Djarot Saiful Hidayat.

"Sudah disampaikan, dikomunikasikan, kami belum tahu respons lebih lanjut terkait penundaan ini," tutur Rika.

Sampai kapan kajian tersebut rampung, Rika belum bisa memastikannya. "Sampai sekarang masih dikaji," kata Rika.

2 dari 2 halaman

Gratis

Sebelumnya, Djarot menyebut pihak Ancol sepakat untuk melakukan uji coba tiket gratis pada 14 Oktober mendatang atau hari terakhir masa aktif Djarot sebagai gubernur.

"Ini ada Direksi Ancol. Saya bilang dikaji betul kebijakan kita membebaskan pengunjung Ancol. Saya minta 14 Oktober uji coba dimulai, gratis untuk orang yang masuk," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Djarot menyatakan, masa uji coba gratis masuk Ancol akan berlaku selama enam bulan. Uji coba yang dimaksud adalah uji coba pengamanan Ancol.

"Uji coba itu sistem pengamanannya dan ini jam 21.00 harus tutup. Jadi, pengunjung yang masuk sana, meski masuk jam 20.00 malam itu, jam 21.00 harus keluar," kata dia.

Meski tiket masuk gratis, tarif parkir akan dinaikkan dan tiket masuk wahana tetap berbayar. "Tapi kendaraan tarif parkirnya progresif. Kemudian kalau dia masuk ke wahana baru bayar," ujarnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu menyebut, Ancol tidak akan merugi meski tarif tiket dihapuskan. Sebab, nantinya pendapatan dari pusat kuliner dan seni akan lebih ramai.

"Multiple effect-nya itu yang dihitung. Misalnya kuliner di sana akan laris, pasar seni akan hidup," ujar Djarot.

Saksikan video pilihan di bawah ini: