Liputan6.com, Jakarta: Sudah lama air seni dikenal sebagai satu cara buat menyembuhkan penyakit. Satu di antaranya adalah untuk menurunkan panas pada anak dan mengobati sakit mata. Wajar saja, sebab air kencing mengandung sejumlah mineral vitamin, hormon, enzim, zat antibodi, antialergi, dan asam amino esensial. Zat-zat tersebutlah yang membuat urine dipercaya bisa menyembuhkan penyakit-penyakit itu. Bahkan, menurut Iwan T. Budiarso, seorang ahli urine dan dokter sekaligus peneliti patologi di Universitas Tarumanegara, baru-baru ini, pada perkembangannya, air seni dipercaya dapat mengobati penyakit asma, siphilis, gonorrhea, Human Immunodeficiency Virus (HIV), dan kanker.
Iwan menambahkan, banyak orang mempercayai bahwa urine yang baik diminum adalah air seni pertama yang keluar pagi hari. Namun, sebenarnya, air kencing baik diminum setiap waktu. Saat ini, urine juga sudah digunakan sebagai bahan baku obat. Ada sekitar 20 obat paten yang mengandung ekstrak urine. Di antaranya adalah obat antimandul, pengganti hormon buat wanita menopause, kencing manis, dan gangguan sistem saraf otak atau parkinson.
Lebih lanjut, Iwan juga mengungkapkan bahwa ternyata air kencing mengandung hormon dihidro epiandrosteron (DHEA) atau hormon peremajaan dan anti-obesitas. Itulah sebabnya urine juga disarankan sebagai bahan lulur untuk kecantikan kulit. Bahkan, di luar negeri, terutama Cina, ada delapan rumah sakit yang melaksanakan terapi urine.
Nyonya Fauzi, seorang penderita penyakit kanker mengaku meminum urine sebagai terapi, selain jamu, guna menyembuhkan penyakitnya. Ia sangat meyakini bahwa air seni dapat menyembuhkan penyakitnya. Awalnya memang tak mudah buat menyingkirkan perasaan jijik terhadap air kencing. Namun, banyak orang akhirnya melakukan hal itu lantaran meminum air seni adalah sebuah alternatif pengobatan yang murah.
Namun begitu, menurut ahli penyakit dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, dokter Bahdar Johan, mineral yang terkandung dalam air seni adalah zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh. Sebab, urine adalah hasil akhir pengolahan tubuh terhadap air yang sudah disaring ginjal. Selain itu, tak semua kuman terlemahkan di dalam urine. Dengan begitu, Bahdar menyangsikan air seni dapat dipakai sebagai obat. Terlebih lagi, kalangan medis di Barat juga belum mengakui terapi urine sebagai alternatif pengobatan.(SID/Mira Permatasari dan Bambang Triono)
Iwan menambahkan, banyak orang mempercayai bahwa urine yang baik diminum adalah air seni pertama yang keluar pagi hari. Namun, sebenarnya, air kencing baik diminum setiap waktu. Saat ini, urine juga sudah digunakan sebagai bahan baku obat. Ada sekitar 20 obat paten yang mengandung ekstrak urine. Di antaranya adalah obat antimandul, pengganti hormon buat wanita menopause, kencing manis, dan gangguan sistem saraf otak atau parkinson.
Lebih lanjut, Iwan juga mengungkapkan bahwa ternyata air kencing mengandung hormon dihidro epiandrosteron (DHEA) atau hormon peremajaan dan anti-obesitas. Itulah sebabnya urine juga disarankan sebagai bahan lulur untuk kecantikan kulit. Bahkan, di luar negeri, terutama Cina, ada delapan rumah sakit yang melaksanakan terapi urine.
Nyonya Fauzi, seorang penderita penyakit kanker mengaku meminum urine sebagai terapi, selain jamu, guna menyembuhkan penyakitnya. Ia sangat meyakini bahwa air seni dapat menyembuhkan penyakitnya. Awalnya memang tak mudah buat menyingkirkan perasaan jijik terhadap air kencing. Namun, banyak orang akhirnya melakukan hal itu lantaran meminum air seni adalah sebuah alternatif pengobatan yang murah.
Namun begitu, menurut ahli penyakit dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, dokter Bahdar Johan, mineral yang terkandung dalam air seni adalah zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh. Sebab, urine adalah hasil akhir pengolahan tubuh terhadap air yang sudah disaring ginjal. Selain itu, tak semua kuman terlemahkan di dalam urine. Dengan begitu, Bahdar menyangsikan air seni dapat dipakai sebagai obat. Terlebih lagi, kalangan medis di Barat juga belum mengakui terapi urine sebagai alternatif pengobatan.(SID/Mira Permatasari dan Bambang Triono)