Liputan6.com, Jakarta Belum terangnya kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, membuat Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Komisi Pemberantasan Korupsi bergerak.
Mereka mendesak pimpinan KPK dan Presiden Joko Widodo untuk segera mempercepat pengusutan kasus penyerangan tersebut.
Baca Juga
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter menyatakan, banyak informasi janggal terkait penyerangan penyidik senior KPK tersebut.
Advertisement
"Publik tidak boleh dibiarkan lupa," kata Lalola, Rabu 10 Oktober 2017 di Gedung KPK seperti dilansir Antara.
Dalam kesempatan sama, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan kecewaan terhadap aparatur hukum karena belum bisa menuntaskan kasus Novel itu.
"Padahal jika dilihat model kasus ini sebenarnya mudah saja untuk diungkap, 'clue'-nya itu sudah banyak berserakan, tetapi sampai saat ini tak tuntas. Insya Allah Novel mulai 'terang', tetapi kasusnya tidak terang sama sekali," kata Dahnil.
Ia pun menyatakan pesimistis kasus penyerangan Novel bisa diungkap oleh kepolisian.
"Maka harapan kami gantungkan kepada orang yang paling berkuasa, yaitu Presiden. Kami berulang kali meminta dibentuk TGPF. Jadi, kalau Pak Jokowi ingin tuntaskan utang kampanye beliau tentang agenda pemberantasan korupsi, maka harusnya TGPF ini bisa jadi jalan untuk tuntaskan kasus ini," ujarnya.
Sementara itu, Novel Baswesdan melalui video teleconference dari Singapura, juga menyatakan kecewa karena sampai saat ini kasus penyerangan terhadap dirinya belum terungkap.
"Saya juga ingin sampaikan masalah ini sampai sekarang tidak diungkap, dan saya juga belum mendapat rencana selanjutnya, yaitu dibentuknya TGPF," kata Novel.
Â
KPK Akan Datangi Mabes Polri
Novel pun menyampaikan kepada semua pihak yang fokus pada pemberantasan korupsi, agar tetap semangat dan berani berjuang melawan korupsi.
Selain itu, Novel juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan setelah kasus penyerangan dengan air keras tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih atas dukungan terkait apa yang menimpa kepada saya, penyerangan yang dilakukan pada enam bulan lalu itu," ucap Novel.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyatakan lembaganya akan mendatangi Mabes Polri untuk menanyakan kembali perkembangan pengusutan kasus penyerangan Novel.
"Ya nanti kami lihat kembali, mungkin kami akan datang ke sana lagi untuk menanyakan kembali lagi bagaimana perkembangannya," kata Basaria Panjaitan di gedung KPK, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017.
Untuk memulihkan penglihatannya, Novel dijadwalkan akan menjalani operasi mata tahap kedua di salah satu rumah sakit di Singapura, pada Sabtu 21 Oktober mendatang. Operasi tahap pertama telah berlangsung pada Kamis 17 Agustus.
Novel Baswedan mengalami gangguan pada matanya setelah disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017, usai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement