Sukses

Polda NTB: Keributan TNI dan Polisi di Dompu karena Salah Paham

Polisi menyebut, keributan terjadi karena salah paham antara anggota TNI dan polisi yang tengah berjaga.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) membantah adanya penyerangan yang dilakukan oknum anggota TNI terhadap dua personel polisi dari Polres Dompu, Briptu Edo Mardianto dan Bripda Arthayasa.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Tribudi Pangestuti menjelaskan, kejadian yang berlangsung di depan taman RSUD Dompu tersebut bukan aksi penyerangan seperti kabar yang beredar di media sosial. Hanya saja, ia tak menampik ada sedikit cekcok yang terjadi. Hal itu terjadi karena salah paham. 

"Tidak ada konflik, cuma salah paham saja dan itu sudah diselesaikan oleh Kapolres Dompu. Tidak ada penyerangan juga," ujar Tribudi di Mataram, Jumat (13/10/2017).

Terkait penembakan yang terjadi, Tribudi menjelaskan, penembakan itu bukan menyerang anggota kepolisian, melainkan tembakan peringatan yang dilepaskan anggota TNI untuk membubarkan warga yang berkumpul.

Sebab, kata dia, saat kejadian berlangsung, warga mengerumuni anggota TNI dan Polri yang berselisih tersebut.

"Itu tembakan peringatan untuk membubarkan warga saja. Karena saat itu sangat ramai yang menonton mereka. Intinya sudah selesai, tidak ada masalah," beber Tribudi. 

Sebelumnya beredar kabar yang menyebut terjadi keributan antara dua polisi dan anggota TNI di depan cabang BNI Dompu.

Dua anggota polisi, Briptu Edo Mardianto dan Bripda Arthayasa, yang tengah bertugas menjaga kantor BNI cabang Dompu, diserang dua oknum TNI.

Penyerangan diduga karena oknum TNI yang mengendarai motor kesal, setelah ditegur anggota polisi karena tidak memakai helm.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â