Sukses

Sosok Djarot di Mata Ajudannya

Karakter Djarot tampak saat memimpin rapat dengan satuan kerja perangkat daerah. Ia juga pernah mengalami insiden di Masjid At-Tin.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dikenal sebagai tokoh yang sabar dan murah senyum. Namun, di mata ajudannya yang selalu menempel dengan Djarot, mantan Wali Kota Blitar itu tidak sebatas sosok pejabat yang sabar.

"Bapak itu tegas lho," ujar ajudan Muhamad Nassyeikh di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Ketegasan Djarot, kata pria yang kerap disapa Naseh itu, tampak saat memimpin rapat pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Kalau ada yang enggak sesuai, ya dia tegas bersikap," ucapnya.

Naseh telah menempel sejak Djarot dilantik menjadi Wakil Gubernur pada Desember 2014 lalu. Sosok Djarot di mata para ajudannya dikenal sebagai pria yang berani.

Hal itu terbukti saat Pilkada DKI 2017. Berbagai penolakan dan kecaman yang datang, tidak membuat Djarot takut mendatangi wilayah mana pun.

2 dari 2 halaman

Insiden di At-Tin

Naseh bercerita saat Djarot diadang masuk ke Masjid At-Tin untuk menghadiri acara selawat untuk negeri.

"Waktu itu tuh Bapak sudah dibilangin sama pengawal atau ajudan supaya jangan masuk. Tetapi, Bapak itu kan punya keberanian tinggi, segala sesuatu dihadapi sama Bapak," ujarnya.

Djarot tetap maju dan masuk ke halaman Masjid At-Tin. Suasana langsung riuh oleh sorakan dan ejekan untuk Djarot.

Ia pun diadang untuk masuk masjid. Naseh bahkan berkali-kali mendapat pukulan dari beberapa warga.

"Bapak punya mental tinggi keberanian segala sesuatu dihadapi sama Bapak. Setelah itu ya sampai ke sana ricuh gitu. Tapi Bapak enggak ada jiwa penakutnya. Enggak ada sama sekali," ucap dia.

Naseh yang merupakan seorang sersan II polisi militer Angkatan Laut yakin Djarot akan sukses di mana pun ia bertugas setelah dari DKI 1.

"Saya yakin Bapak pasti sukses," Naseh memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Â