Liputan6.com, Jakarta - Sabtu siang, suasana rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak seramai biasanya. Silih berganti, Presiden ke-5 RI itu kedatangan sejumlah kepala daerah yang merupakan kader banteng moncong putih.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjadi orang pertama yang datang ke rumah di bilangan Menteng, Jakarta Pusat itu. Setelah Djarot, Bupati Trenggalek Emil Dardak tiba disusul secara berurutan, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Anak sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Selain melaporkan soal masa kerjanya sebagai gubernur DKI akan berakhir pada Minggu 15 Oktober 2017, Djarot mengaku diminta Megawati memberi masukan soal Pilkada Jawa Timur 2018.
Advertisement
"Kalau Jatim ya otomatis. Dimintai masukan saran pendapat, karena beliau juga paham saya (mantan) wali kota dan saya pernah lama di Jatim," ujar Djarot di Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).
Menurut Djarot, dia menyampaikan pada Megawati bagaimana kondisi di Jawa Timur, termasuk para calon kepala daerah yang muncul. Namun ia enggan mengatakan siapa calon gubernur Jatim yang jadi pilihan Megawati.
"Itu RHS (rahasia). Saya sampaikan ke beliau apa adanya. Tergantung mungkin akan dibicarakan lagi," jelas Djarot.
Sementara itu, Emil Dardak mengaku saat bertemu Megawati ia menyampaikan apa yang telah dilakukan selama menjabat sebagai Bupati Trenggalek dan memberi masukan bagi Jawa Timur ke depan. "Saya doakan semoga Pilgub Jatim ini akan menghasilkan pemimpin terbaik untuk menjawab tantangan ekonomi Indonesia," kata Emil.
Ia membenarkan, dalam pembicaraan dengan Megawati membahas mana yang terbaik antara Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini untuk diusung sebagai cagub dalam Pilkada Jatim 2018.Â
"Ya namanya pemetaan seperti itu, pasti ada. Tapi pada intinya dibungkus dalam rangka yang dibutuhkan Jatim itu seperti apa," ungkap Emil.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono atau akrab disapa Budi Kanang menyebut, ada dua nama terkuat yang akan diusung PDIP untuk duduk sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2018.Â
"Untuk nomor satu? Ya ada Gus Ipul (Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim) ada Bu Risma (Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya)," ucap Kanang.
Dia pun menuturkan, Risma merupakan kader terbaik yang dimiliki PDIP. Kinerjanya terbukti dalam memimpin Kota Surabaya.
"Sebagai Wali Kota yang dimiliki PDIP di Jatim. Perkembangan bagus, pembangunan bagus, ke partai juga bagus," ungkap Kanang.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim itu menyebut, Gus Ipul juga memiliki kualitas yang sama. Apalagi Gus Ipul sudah menjadi Wagub dua kali.
"Kemudian Gus Ipul juga Insya Allah sama. Dia Wagub dua kali," pungkas Kanang.
Siapa yang akan dipilih Megawati untuk maju dalam Pilkada Jatim 2018 pun akan diumumkan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, pada Minggu 15 Oktober.
Â
Risma Siap
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan siap memenangkan pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang akan diusung oleh PDIP pada Pilkada Jatim 2018. Meski begitu, Risma masih belum mau menjawab siap apabila ia yang dicalonkan PDIP sebagai gubernur Jatim.
"Sebagai kader, saya selalu siap memenangkan," kata Risma usai bertemu dengan Sekjen DPIP Hasto Kristiyanto di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin 9Â Oktober.
Risma menjelaskan, posisi sebagai juru kampanye (jurkam) sudah sering dia jalani, karena PDIP telah beberapa kali mempercayakan posisi itu kepada dirinya di beberapa daerah yang menggelar pilkada.
"Kalau jurkam sudah sering saya. Di beberapa daerah, sampai ke pelosok Indonesia," ujarnya.
Risma menegaskan, dirinya tidak akan segan untuk turun langsung dan mengawal pemenangan bagi calon usungan PDIP pada Pilgub mendatang.
"Soal pemenangan itu sudah tugas semua kader, jadi otomatis kami akan bekerja," ucap Risma.
Saat dikonfirmasi apakah dirinya siap menjalankan perintah jika PDIP tetap menunjuknya sebagai Cagub yang diusung oleh PDIP, Risma tidak memberikan jawaban yang pasti.
"Kita tunggu tanggal mainnya saja. Kalau urusan siap atau tidak, itu berat karena ini amanah. Saya yang sudah dapat rekomendasi saja (Pilkada Surabaya lalu) masih belum berani ngomong siap. Apalagi ini belum pasti. Amanah itu berat," ungkap Risma.
Advertisement
Gus Ipul Vs Khofifah
Partai Nasdem telah resmi mencalonkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Timur tahun 2018. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan langsung dukungan tersebut usai bertemu Khofifah di Kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta, Rabu 11 Oktober.
Partai Nasdem memberikan dukungan kepada Khofifah karena menteri sosial itu dinilai memiliki kapasitas untuk memimpin Jawa Timur. Atas dukungan itu, Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada Partai Nasdem dan menyatakan siap maju bertarung di Jawa Timur pada 2018.
Sementara itu, PKB juga telah menyatakan siap mengusung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai calon Gubernur Jatim. Gus Ipul mengaku tidak risau jika akan kembali bertarung melawan Khofifah dalam Pilkada Jatim 2018.
"Sama saja, tidak masalah. Saya anggap semua calon kuat dan ada survei itu penunjuk arah informasi awal untuk kandidat agar bisa melakukan sesuatu sesuai aspirasi masyarakat, selebihnya sama," kata Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Ia menilai, semua orang berhak maju di pemilihan kepala daerah. Namun, ia mengingatkan keinginan para ulama.
"Bu Khofifah menteri bagus bisa berbuat untuk Indonesia. Maunya kiai berbagi peran, tapi jika tidak bisa tidak masalah," ujar dia.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, saat ini timnya masih proses pematangan koalisi partai-partai. Siapa yang disepakati untuk menjadi calon wakil gubernur Jatim termasuk dalam pembahasan.
Gus Ipul menyerahkan sepenuhnya keputusan soal calon wakil gubernur Jatim ke partai. Ia berpendapat seluruh calon yang mengambil formulir calon wakil gubernur Jatim juga berkualitas dan berprestasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â