Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 4.000 karangan bunga berjajar rapi dari simpatisan juga warga DKI sebagai ungkapan terima kasih pada pasangan Ahok-Djarot yang telah berjasa membangun Ibu Kota.
Banjir karangan bunga ini justru mengalir selepas hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua memenangkan pasangan Anies-Sandi.
Transisi kepemimpinan Ibu Kota layak menjadi contoh. Sehari usai pemungutan suara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima kunjungan Anies Baswedan ke Balai Kota. Pertemuan keduanya menjadi simbol agar para pendukung kembali bersatu untuk Jakarta.
Advertisement
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (16/10/2017), kepemimpinan Ahok di Jakarta cukup berliku. Dilantik pada 19 November 2014 di Istana Negara, Ahok menggantikan posisi Joko Widodo atau Jokowi yang terpilih sebagai presiden.
Ahok mengatur tata pemerintahan Ibu Kota bersama Djarot Saiful Hidayat, Kader PDI Perjuangan yang telah berpengalaman sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur.
Bersama Djarot sejumlah prestasi pembangunan dicapai. Proyek MRT, jalan layang, hingga Simpang Susun Semanggi menjadi infrastruktur ikonis Jakarta yang membanggakan.
Namun tak semua berjalan mulus. Sejumlah kebijakan kontroversial Ahok-Djarot juga mengundang kecaman di antaranya penertiban prostitusi Kalijodo hingga Mega Proyek Reklamasi Teluk Jakarta.
Di tangan Ahok-Djarot sejumlah program pro rakyat berjalan. Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, E-Budgeting hingga Lelang jabatan PNS DKI.