Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mendaftarkan sebagai calon peserta Pemilu 2019. Tak seperti partai lain sebelumnya yang datang pagi dan siang hari, mereka memilih malam hari.
Sekretaris Jenderal PKPI Imam Ansori Saleh menuturkan, kedatangannya pada malam hari karena untuk memastikan semua berkas lengkap. Dia juga yakin partainya lolos dari KPU.
Keyakinan ini karena pihaknya telah menjadi partai peserta di Pemilu 2014. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) Pasal 173 ayat (3) yang berbunyi; "Partai politik yang telah lulus verilikasi dengan syarat sebagaimana dimaksud tidak diverifikasi ulang dan ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu".
Advertisement
"Intinya mendaftar paling akhir, agar bisa menyerahkan persyaratan selengkap-lengkapnya. Ini pendaftaran, saya yakin diterima oleh KPU dan tentu sebagaimana diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017, tidak ada alasan KPU untuk tidak meloloskan satu pun dari 12 partai ini, termasuk PKPI," ucap Imam di lokasi, Senin (16/10/2017).
Dia menyatakan, PKPI menargetkan berada di posisi lima besar pada Pemilu 2019. Target ini, kata dia, bukanlah muluk-muluk. "Target kita 5 besar. Tidak muluk-muluk dan ini akan diperjuangkan oleh semua kader," jelas Imam.
Dia menegaskan, partainya ingin berada di DPR. Sebab, jika tak ada yang berada di Parlemen Senayan, maka tak bisa ikut menentukan arah pembangunan negara.
"Tentu kami ingin lolos Presidential Threshold, Insya Allah bisa kami lewati. Kami tidak ingin menjadi partai non parlemen. Karena tanpa memiliki wakil di DPR, PKPI tak bisa ikut menentukan arah pembangunan," tandas Sekjen PKPI ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dukung Jokowi
Dalam kesempatan itu pun, Imam menegaskan kembali bahwa partainya mendeklarasikan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden 2019-2024. "Karena itu, PKPI mengajak rakyat untuk memilih kembali," kata dia.
Partai pimpinan AM Hendropriyono itu memilih sosok Jokowi, karena memang sudah terbukti kerja nyatanya. Dimana, masyarakat dari Sabang sampai Merauke merasakan pembangunan.
"Hasil pembangunan selama ini sudah dapat dirasakan oleh rakyat. Pembangunan tidak terpusat di Jawa, tapi sudah merata di seluruh Indonesia. Pembangunan infrastruktur, kebijakan satu harga BBM, kebijakan tol laut dan masih banyak lagi," pungkas Imam.
Advertisement