Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melantik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Istana Negara, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017. Atas pelantikan itu, Anies dan Sandi kini sah menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Sebelum berangkat ke Istana, Anies dan Sandi terlebih dulu bertemu di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Tempat ini dipilih lantaran strategis dan lebih dekat dengan lokasi pelantikan, yaitu Istana Jakarta.
"Masjid Sunda Kelapa letaknya sentral dan itu adalah momen bersejarah buat DKI. Masjid yang juga melambangkan nama pelabuhan yang pertama, dan nama kota pertama Jakarta adalah Sunda Kelapa. Jadi itu ada momennya," ujar Sandi di kediamannya, Kebayoran, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.
Advertisement
Anies-Sandi hanya sekitar 20 menit di Masjid Sunda Kelapa. Kemudian sekitar pukul 14.50 WIB, keduanya dengan mengenakan seragam dinas langsung meninggalkan lokasi menuju Istana.
Tiba di Istana pukul 15.01 WIB, keduanya keluar dari mobil yang sama. Mereka telah siap mengenakan seragam serba putih. Keduanya didampingi oleh istri masing-masing, Ferry Farhati Ganis dan Nur Asia Uno.
Setelah dinyatakan siap, proses pelantikan digelar pada pukul 16.00 WIB. Presiden Jokowi langsung memimpin pengucapan sumpah dari pemimpin baru Jakarta tersebut.
Di balik pelantikan ini, menyimpan sejumlah fakta yang patut diketahui. Apa saja fakta tersebut? Berikut uraiannya:
1. Jokowi-Prabowo Kembali Bertemu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak langsung meninggalkan Istana Negara Jakarta usai melantik Anies Baswedan dan Sandiga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Jokowi mengajak para tamu undangan seperti menteri, pimpinan lembaga, dan politikus untuk duduk bercengkarama bersama.
Tak ketinggalan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang turut hadir dalam acara pelantikan ini, duduk satu meja dengan Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada pula Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, hingga Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Pantauan Liputan6.com, Senin, 16 Oktober 2017, terlihat Jokowi bercanda dengan para politikus itu. Namun, tidak terdengar apa isi dari pembicaraan tersebut.
Perbincangan ini terjadi sekitar 30 menit, saat Anies-Sandi masih sibuk meladeni tamu yang memberikan ucapan selamat dan berfoto.
Prabowo pun mengakui terjadi perbincangannya dengan Jokowi. Namun, dia enggan membocorkan obrolannya dengan Jokowi dan JK.
"Saya tadi berbincang-bincang dengan Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, tokoh-tokoh pemerintah, semuanya suasana baiklah," kata Prabowo di Istana Negara.
Advertisement
2. Iriana Jokowi Minta Foto Bareng Prabowo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan proses pelantikan dirinya dan Gubernur Anies Baswedan di Istana Negara berjalan penuh keakraban.
Usai pelantikan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang turut hadir juga berbincang santai satu meja dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Iriana Jokowi, dan Ibu Wapres Mufidah Kalla.
Bahkan, Sandiaga mengatakan, suasana keakraban itu terlihat saat Iriana Jokowi meminta foto bersama Prabowo.
"Suasananya sangat cair, terutama Pak Jokowi, ada Pak JK, dan menarik setelah itu ada Ibu Negara Iriana colek Pak Prabowo minta foto bareng," ungkap Sandiaga usai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Senin (16/10/2017).
Sandiaga berharap agar kekraban tersebut terus terjalin dan dapat memotivasinya, untuk memimpin serta membuat Jakarta menjadi lebih baik ke depan.
"Ini luar biasa, ini sebuah keakraban yang sangat-sangat baik, dan alhamdulillah bisa sekarang melangkah lima tahun depan," ujar pria yang akrab disapa Sandi ini.
3. Tanpa Dihadiri Djarot
Sejumlah pejabat maupun orang penting lainnya datang menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Istana, Jakarta. Tak terkecuali rivalnya saat Pilkada DKI, Agus Harimurti Yudhoyono.
Putra Susilo Bambang Yudhoyono itu tiba di Istana dengan mengenakan kemeja putih berbalut jas hitam bergaris. Agus bersalaman dengan Anies dan melakukan foto bersama usai pelantikan digelar.
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat tidak terlihat dalam pelantikan tersebut. Bahkan saat sertijab kepada Anies Baswedan, Djarot juga tidak hadir. Proses itu diserahkan kepada Plh Gubernur DKI Saefullah.
Menurut stafnya, Djarot dan keluarga berlibur ke Labuan Bajo. Mereka sudah terbang sejak Senin pagi.
Gubernur Anies pun tidak mempersalahkan ketidakhadiran Djarot. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada mantan Wali Kota Blitar atas kerja kerasnya memimpin Jakarta selama ini.
"Enggak apa-apa, mudah-mudahan Beliau senang, sudah bekerja keras selama bertahun-tahun," kata Anies usai pidato politiknya di Balai Kota Jakarta, Senin malam, 16 Oktober 2017.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku sangat mengenal baik pribadi Djarot. Persahabatan keduanya juga sejak lama terjalin.
Anies meyakini pengabdian Djarot untuk Indonesia tidak akan terhenti begitu saja, hanya sebagai pemimpin Ibu Kota.
"Kita ingin beliau sempat istirahat. Saya percaya bagi Pak Djarot mengabdi untuk Republik tidak pernah berhenti," tegas Anies.
Advertisement
4. Banyak Anak Hilang dan Copet
Ratusan warga mendatangi pesta rakyat di Balai Kota Jakarta, setelah berlangsung pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Namun, kemeriahan acara syukuran ini diwarnai beberapa insiden memprihatinkan, mulai dari anak hilang, pingsan, hingga aksi pencopetan.
Pantauan Liputan6.com, sejak sore hari beberapa kali pembawa acara mengingatkan warga yang hadir agar mengawasi anaknya. Karena, beberapa anak terpisah dengan orangtuanya.
"Tolong Bapak dan Ibu bisa awasi para anak-anaknya agar tidak terlepas," ucap pembawa acara, Senin, 16 Oktober 2017.
Beberapa pengunjung juga pingsan saat Anies-Sandi memberikan sambutannya. Beberapa kali petugas kesehatan membawa tandu di tengah-tengah kerumunan massa.
"Sekitar delapan orang pingsan karena berdesak-desakan," ucap petugas kesehatan.
Tak hanya itu, aksi pencopetan juga mewarnai kemeriahan pesta rakyat ini. Beberapa di antaranya awak media menjadi korban kejahatanan jalanan ini, saat meliput acara tersebut.
Warga bernama Amansturrosyidah mengaku kehilangan dompet, saat mengikuti Anies dari pendopo Balai Kota ke panggung acara tersebut.
"Waktu desak-desakan cek tas, udah enggak ada aja dompetnya," kata perempuan yang akrab disapa Ocha ini.